ads
ads

TIDORE, TERBITMALUT.COM — Telah banyak diketahui publik bahwa Akebay Maitara memiliki potensi alam yang berlimpah dan juga memiliki kearifan lokal atau sistem nilai yang menjadikannya sebagai modal sosial.

Keunikan dan kekhasan potensi budaya lokal menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan sehingga Akebay Maitara kini telah bisa saja bersaing untuk menarik kunjungan wisatawan meskipun tidak seperti menyaingi Bali, Tanah Toraja, dll.

Kita pun menyadari bahwa tantangan umum yang berlangsung saat ini d setiap daerah di Indonesia adalah melestarikan warisan nilai budaya masyarakat, dari para pendahulu di tengah teras arus perubahan zaman yang terasa sulit kita bendung.

Demikian pula beberapa tradisi masyarakat adat telah mengalami pergeseran di masyarakat yang dengan mudah kita lihat bahkan mengalaminya sendiri baik secara sadar maupun tak sadar. Tentu pula, kita sadari bahwa setiap masyarakat memberi respon berbeda terhadap masuknya pariwisata dalam ragam konsep pengembangannya.

Hal demikian dapat dipastikan, karena pada masing—masing masyarakat memiliki keunikan budaya sendiri dan dengan caranya sendiri, untuk beradaptasi terhadap dampak yang muncul, sangat tergantung dari masyarakat itu sendiri sejauh mana mereka mampu beradaptasi dari setiap bentuk pengaruh budaya asing.

Maka salah satu strategi agar mampu beradaptasi adalah dengan jalan merawatnya. Cara untuk merawat pun dapat kita lakukan dalam berbagai cara, salah satunya adalah menyelenggarakan event festival sebagai upaya merawat tradisi dan budaya leluhur, baik budaya benda maupun tak benda.

Festival Akebay adalah salah satu strategi adaptasi atas segala perubahan zaman dalam merawat warisan leluhur sekaligus mengembangkannya segala potensi untuk kepentingan ekonomi dan investasi, pariwisata dan kebudayaan, industri dan perdagangan hingga kepentingan ilmu pengetahuan.

Sebagaimana, tercermin dari berbagai konten acara penyelenggaraan Festival Akebay yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 hingga 20 Juni esok. Beberapa rangkaian kegiatan tersebut antara lain: Expo UMKM dan Ekonomi Kreatif, Kololi Gam, Tarian Kolosal, Tour Akebay Maitara Island, Miara Peak Adventure, Akebay Fun Camp, Traditional Fishing Competition, Sarasehan Pariwisata yang turut menghadirkan narasumber dari Pasca Sarjana Fakultas Sam Ratulangi Manado, Transplantasi Terumbu Karang, Fun Dive, Dance in The Sunset, Pelepasan Penyu hingga malam malam puncak Festival Akebay.

Sebagaimana kita sadari bahwa sebuah masyarakat akan selalu mengalami perubahan sehingga tidak menutup kemungkinan setiap perubahan dapat membawa pengaruh atau dampak negatifnya. Disinilah pentingnya peran berbagai pihak dalam upaya pelestarian sekaligus pengembangan budaya agar tidak sekadar dapat memenuhi tuntutan pariwisata melainkan juga dapat mempertahankan tradisi di tengah arus perubahan zaman.

Ayo kita sukseskan Festival Akebay 2024 di Pulau Maitara Kota Tidore Kepulauan, yang akan diisi pula dengan berbagai rangkaian acara menarik tentunya sebagaimana tampak pada flyer. Berbagai ritual adat-istiadat termasuk yang bernuansa religi, bahkan wisata alam, dan wisata sejarah pun diselenggarakan semata-mata diperuntukkan bagi para warga masyarakat Akebay dan para pengunjung tentunya.

Realitas ini, seolah memberi pesan kepada kita semua bahwa negeri kita memiliki potensi objek wisata yang menarik, tidak saja peninggalan sejarah melainkan juga menyentuh segmen yang lebih luas tak terkecuali adat istiadat dan kebudayaan secara lebih luas. Ayo luangkan waktu anda untuk berkunjung menyaksikan keseruan gelaran festival Akebay yang akan berlangsung pada tanggal 18 hingga 20 Juli 2024 nanti. (**)

Editor : Sukur

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *