
TIDORE, TERBITMALUT.COM — Komunitas Wartawan Kota (Kwatak) Tidore Kepulauan resmi menyerahkan rekomendasi hasil dialog Kwatak Bacarita bertajuk “Pengurangan Dana TKD, Pemkot Tidore Bisa Apa.?” ke Pemerintah Daerah Kota Tidore untuk ditindaklanjuti.
Penyerahan rekomendasi itu dilakukan secara langsung oleh Ketua Kwatak Tidore, Suratmin Idrus, dan terima oleh Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman, yang berlangsung, di ruang kerja Wakil Wali Kota, Senin, (13/10/25).
Usai penyerahan rekomendasi, Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman, mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi kepada Komunitas Wartawan Tidore yang telah menyelenggarakan dialog publik atas kebijakan pemerintah pusat yang melakukan pengurangan dana Transfer Ke Daerah (TKD).
“Atas nama Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kwatak, karena telah melakukan terobosan yang cukup kreatif dan inovatif untuk membantu pemerintah daerah menjalankan roda pemerintahan di tengah-tengah situasi yang krisis akan dana transfer dari Pemerintah Pusat,”ujarnya.
Orang nomor dua di Kota Tidore ini juga mengaku bahwa melalui diskursus yang digagas oleh Kwatak Tidore, nantinya akan dijadikan Roadmap bagi Pemerintah Kota Tidore untuk mengambil kebijakan, terutama dalam mengatur birokrasi agar tugas-tugas pelayanan publik tetap jalan dengan dana yang minim.
“Dari diskursus seperti ini kita bisa termotivasi untuk lebih kreatif dan inovasi akibat pengurangan dana transfer, sehingga setiap OPD dapat melakukan perubahan mindset yang benar-benar berpihak kepada Masyarakat,”ungkapnya.
Ahmad Laiman juga menambahkan, bahwa untuk kedepannya, Pemerintah Kota Tidore dibawah kepemimpinan Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman, berkomitmen untuk menempatkan pejabat yang dapat mewujudkan kesejahteraan Masyarakat, sehingga apa yang menjadi point-point rekomendasi dari dialog Kwatak Bacarita ini, akan dipelajari dan ditindaklanjuti.
“Kami berharap Dialog Kwatak Bacarita ini, harus berkelanjutan, bila perlu Kwatak buat dialog terkait birokrasi yang smart, yakni birokrasi yang diperuntukan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau sekedar keinginan, selain itu dengan banyaknya OPD ini apakah sudah bisa menjawab kebutuhan Rakyat atau belum,”harapnya. (**)
Editor : Uku