ads

WEDA, TERBITMALUT.COM — Gabungan Komisi I, II, dan III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) melakukan kunjungan kerja ke PT IWIP dan PT META Sepoh Selasa, (11/2/2025).

Rombongan dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD, Munadi Kilkoda, didampingi Wakil Ketua Komisi I, Putra Sian Arimawa, serta anggota DPRD lainnya, yakni Sadri Kobul dan Kabir Kahar.

Dalam kunjungan ke PT IWIP, DPRD menyoroti insiden kecelakaan kerja yang menyebabkan dua karyawan PT RIM meninggal dunia.

Wakil Ketua Komisi I, Putra Sian Arimawa mengatakan, pihaknya meminta klarifikasi langsung dari manajemen PT IWIP terkait kronologi kejadian tersebut.

“Kami ingin mendapat penjelasan dari pihak perusahaan mengenai insiden ini. Selain itu, kami juga mengusulkan solusi terkait permasalahan sampah di kawasan lingkar tambang,”ujar Putra Sian Arimawa.

ads

Menanggapi itu, Manajemen PT IWIP menjelaskan bahwa investigasi kecelakaan sedang ditangani oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) dan Inspektur Pertambangan.

“Jaminan kematian untuk korban telah kami urus dan akan segera diserahkan kepada ahli waris,” ungkap perwakilan IWIP.

Mengenai pengelolaan sampah, pihak perusahaan mengklaim telah menyiapkan armada untuk mengangkut sampah setiap lima hari sekali dan memiliki rencana jangka panjang untuk optimalisasi pengelolaan limbah di Kecamatan Weda Tengah.

“DPRD sarankan ke IWIP supaya diangkut setiap 2 kali dalam 1 minggu di wilayah lelilef, lokulamo dan gemaf,”ungkap perwakilan IWIP.

Selanjutnya, dalam pertemuan dengan PT META, DPRD juga menyoroti kebijakan perekrutan tenaga kerja yang dinilai kurang melibatkan masyarakat lokal.

Menurut DPRD, tenaga kerja di PT META lebih banyak berasal dari luar Halmahera Tengah, bahkan luar Maluku Utara.

ads

“Kami meminta manajemen PT META mengevaluasi kebijakan ini. Jika tidak ada langkah perbaikan, DPRD dan Pemda akan mengambil tindakan tegas,”tegasnya.

DPRD juga berharap kepada perusahaan tambang di daerah, agar dapat lebih memberdayakan tenaga kerja lokal.

“Hal ini tidak lain dan tidak bukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Halmahera Tengah,”pungkasnya.

Menanggapi hal ini, PJO PT META, Hartono menjelaskan bahwa kebutuhan utama perusahaan adalah operator alat berat.

“Kami sudah berupaya membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar dengan berkomunikasi bersama humas perusahaan dan desa setempat. Namun, jumlah pelamar dari daerah ini masih sangat sedikit,”terangnya.

“Karena kebutuhan operasional yang mendesak, perusahaan akhirnya merekrut tenaga kerja dari luar Halmahera Tengah agar produksi tetap berjalan,”sambungnya.(DW)

ads
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *