
TOBELO, TERBITMALUT.COM — Asosiasi Mahasiswa Pemuda Pelajar Tobelo, Galela, Malifut, Morotai, Loloda dan Kao (AMPP-TOGAMMOLOKA Maluku Utara) sebut soal dugaan insiden limbah dari yang dihasilkan dari PT. Nico belum final.
Ketua Umum AMPP-TOGAMMOLOKA Maluku Utara, Muhammad Iram Galela menyampaikan, bahwa Polemik di PT.NICO dalam permasalahan lingkungan adalah prioritas utama AMPP-TOGAMMOLOKA Malut dalam menjaga visi besar.
Yakni menjadikan Petani dan Nelayan Sebagai Distributor Pembangunan Ekonomi Maluku Utara, maka lewat komitmen ini AMPP-TOGAMMOLOKA dalam kepengurusan ini selain fokus pada kegiatan sosial kemasyarakatan, yang didorong tidak hanya bergerak pada Kemahasiswaan dan kepemudaan namun pada aspek lingkungan.
Untuk itu, pihaknya setuju dengan pemaparan Dr. Rendy selaku konsultan lingkungan PT. Nico, bahwa langkah perusahaan dalam menyusun dokumen lingkungan sudah sesuai dengan mekanisme. Dan juga sesuai peraturan undang-undang dan ketentuan yang berlaku. Hanya saja, konteksnya terkait insiden kebocoran pipa produksi PT. Nico
“Inilah yang harus dijelaskan apakah menyalahi ketentuan, teknis dan implikasi serta solusi penanganan bahan produksi yang keluar ke lepas pantai,”ujarnya kepada Terbitmalut.com Jumat, (19/7/2024).
Iram juga menambahkan, untuk itulah pihaknya membantah klaim Kuasa Hukum PT. Nico yang dalam rapat pada Selasa, (16/7/2024) lalu bertempat di ruang rapat Sekda mengatakan, bahwa soal insiden limbah tidak mencemari lingkungan bahkan beliau sudah memvonis Dinas Lingkungan Hidup juga sudah mengatakan tidak berbahaya,
“Padahal DLH juga belum memberikan pernyataan resmi terkait berbahaya atau tidak dan masih menunggu hasil Laboratorium yang dikirim ke Bogor,”ungkapnya.
“Atas semua itu, kami menegaskan ke seluruh lapisan masyarakat bahwa soal lingkungan hasilnya belum final dan menunggu hasil laboratorium. Jika sudah keluar baru kita bisa pastikan,”pungkasnya. (**)
Penulis : Nawir
Editor : Sukur