TERNATE, TERBITMALUT.COM Dalam rangka bersinergi untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia di sektor Perikanan dan Kelautan di Maluku Utara.

Komisi II DPRD Provinsi yang dipimpin langsung oleh ketua Komisi Ishak Naser, dan 10 anggota komisi dua serta Wakil  Ketua III DPRD Sahril Taher berkunjung ke laboratorium Basa FPK Unkhair, Kelurahan Kastela pada Kamis, (4/5/2023) kemarin.

Dalam kunjungan tersebut diterima langsung oleh Dekan FPK Dr. Riyadi Subur, serta para pemimpin di FPK para dosen dan staf tindik yang berjumlah kurang lebih 35 orang.

Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Unkhair, Dr. Riyadi Subur menyampaikan banyak terima kasih atas kunjungan Komisi II DPRD Provinsi Maluku Utara, yang melihat secara langsung kondisi Laboratorium basah.

Sehingga dengan kunjungan ini, kita berharap agar Pemerintah Provinsi dapat membantu melengkapi kekurangan yang ada di Laboratorium khususnya dan FPK umumnya.

“Karena Laboratorium ini tidak sekedar digunakan oleh mahasiswa FPK untuk praktikum dan penelitian tapi juga oleh siswa SMK dan mahasiswa Poltek di Maluku Utara,” kata Riyadi seperti rilis diterima Terbitmalut.com Minggu, (7/5/2023).

Untuk itu, keberadaan laboratorium ini sangat penting untuk mendukung proses pembelajaran dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia di Maluku Utara.

“Maka Insya Allah kalau fasilitas laboratorium ini lengkap maka keberadaan akan menjadi sarana edukasi pengenalan sektor perikanan dan kelautan bagi siswa dan mahasiswa di Maluku Utara”,ucapnya.

Tidak hanya itu, para Ketua-ketua Prodi juga berharap ada perhatian pemda lewat komisi dua DPRD untuk kelengkapan fasilitas laboratorium terutama tanggul, jalan serta pengembangan sarana Gedung dan fasilitas budidaya dan workshop

Menanggapi itu, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku Utara, Ishak Naser menyampaikan bahwa sektor perikanan dan Kelautan adalah sektor yang menjadi budaya masyarakat kita, untuk itu keberadaan laboratorium basah FPK penting dan layak dibantu untuk dilengkapi fasilitasnya oleh pemerintah daerah.

“Kalau pemerintah Belanda saja mau membangun Laboratorium Basah ini, masa pemerintah Malut tidak bisa, untuk itu Komisi II berkomitmen dihadapan pimpinan fakultas dan seluruh dosen, kami akan menganggarkan di APBD Malut 2024 untuk kelengkapan fasilitas Laboratorium Basah,”cetusnya.

Senada disampaikan Wakil Ketua III DPRD Provinsi Maluku Utara, Sahril Taher mengatakan, kemajuan sektor perikanan Kelautan di Maluku Utara sangat tergantung pada SDM. Oleh karena itu, keberadaan Fakultas Perikanan dan Kelautan mutlak, dan harus dibantu.

Politisi Partai Gerindra itu pun minta agar pimpinan fakultas dan dosen untuk merinci program dan kegiatan untuk tahun anggaran 2023 untuk ditawarkan ke Pemerintah daerah.

“Insya Allah DPRD lewat Komisi II akan membantu mengawal dan merealisasikannya,”tambahnya.

Sekedar diketahui bahwa laboratorium basa ini di bangun dengan dana Nufick pemerintah Belanda pada tahun 2011, dengan fasilitas yang minim, sekarang ini telah dikembangkan menjadi tempat pembenihan ikan, lokasi persemaian mangrove dan budidaya rumput laut. (SL/TM) 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *