ads
ads

TIDORE, TERBITMALUT.COM — Menyikapi permasalahan trayek angkutan umum, baik angkutan laut maupun darat di Loleo Kecamatan Oba Tengah, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan menggelar rapat bersama sopir, organda, juragan speed, tokoh agama, tokoh masyarakat, yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Tikep, Muhammad Sinen, Selasa (2/7/2024).

Dalam rapat tersebut, Wawali mendengar keluhan-keluhan dari masyarakat loleo, baik dari para sopir angkutan darat, juragan speed maupun ibu-ibu pedagang di seputaran Pelabuhan loleo, hingga perwakilan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang menginginkan aktivitas angkut muat penumpang di Pelabuhan Loleo kembali membaik.

Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen menyampaikan, permasalahan trayek angkutan umum di loleo bukan merupakan kali pertama dibahas oleh pemda tetapi telah berulang kali dibicarakan dan belum ditemukan solusi, karena ego dari masing-masing kelompok organda yang terbentuk di loleo.

“Pemkot Tikep akan terus berupaya mencarikan solusinya dengan cara yang baik dan sesuai regulasi, olehnya itu kami memohon agar masyarakat loleo harus bersabar, kebijakan yang pemda ambil, tidak ada niat sedikit pun untuk menyusahkan masyarakat, kami punya niat tulus untuk menghidupkan masyarakat, tidak melihat dari kelompok-kelompok,”ujarnya.

Lebih lanjut, Ayah Erik sapaan akrab Wawali menambahkan, di pundak Wali Kota, Capt H. Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen, selalu mengupayakan bagaimana cara untuk mengatur supaya masyarakat bisa sejahtera dan adanya pemerataan.

“Olehnya itu saya meminta kepada supir, juragan speed, maupun Ibu-Ibu Pedagang, butuh ketulusan dan keikhlasan dari kita semua,”ucapnya.

Mengakhiri arahannya, Wawali memerintahkan Dinas Perhubungan Kota Tidore untuk segera menyurat ke Pemerintah Provinsi Maluku Utara, dalam rangka melakukan audience membicarakan terkait permasalahan trayek yang ada di Loleo yang sudah lama terjadi dan belum ada titik temu.

Di sela-sela rapat tersebut perwakilan dari masyarakat Loleo juga mendukung kebijakan Pemerintah Daerah dan mengharapkan adanya solusi serta jalan keluar terbaik.

“Agar persatuan masyarakat Loleo kembali seperti sebelumnya, sehingga masalah trayek angkutan umum ini tidak terjadi lagi dan perputaran ekonomi di seputaran Pelabuhan Loleo kembali kondusif,”ungkap Safia Jauhar, salah satu pedagang di Pelabuhan Loleo.

Menurut dia, keputusan Pemerintah Daerah kami akan terima dan kami tidak pernah membatasi, yang kami harapkan agar bagaimana caranya supaya persatuan masyarakat Loleo kembali seperti dulu.

“Karena sebagai pedagang di seputaran Pelabuhan Loleo, kami bimbang dengan adanya masalah trayek ini, tidak tahu berada di posisi mana, kami hanya berharap situasi kembali kondusif agar perputaran ekonomi juga kembali seperti sebelumnya,”cetusnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh perwakilan masyarakat Loleo lainnya, Ismail Ibrahim berharap masyarakat Loleo tidak konflik hanya gara-gara masalah trayek, kembali hidup berdampingan secara damai.

“Jadi harus mengikuti kebijakan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan. Jangan berkelahi gara-gara trayek, mari torang cari rezeki dengan cara damai,”harapnya. (**)

Penulis : Hartini

Editor : Sukur

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *