TERNATE, TERBITMALUT.COM — Mewakili Wali Kota, Sekretaris Daerah Kota Ternate, Dr. Rizal Marsaoly secara resmi launching empat aksi perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XVI BPSDM Provinsi Maluku Tahun 2025 bertempat di Kantor Wali Kota Ternate, Selasa (4/11/2025).
Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala BKPSDM Kota Ternate, Samin Marsaoly dan sejumlah kepala OPD. Sekretaris Daerah Kota Ternate, Dr. Rizal Marsaoly dalam sambutannya menyampaikan, bahwa setiap inovasi itu tidak hanya pada program yang bisa dijalankan atau tidak.
“Tetapi proyek perubahan yang digagas ini untuk bisa mempermudah tugas-tugas dari OPD yang menggagas Inovasi ini. Terutama manfaat Proper yang dirasakan langsung oleh masyarakat Kota Ternate,”ujarnya.
Hari ini, kata Rizal, kita telah menyaksikan lahirnya 4 aksi perubahan baru yang digagas oleh para peserta PKA Angkatan XVI, yaitu:
1.Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Dinas Sosial Kota Ternate,
2.Si-Nergi Kota Ternate – Transformasi Retribusi Digital
3.Sistem Online Bantuan Aksi Terpadu Kesejahteraan Rakyat (SOBAT KESRA) – Solusi Optimalisasi Penyaluran Hibah dan Bantuan Sosial
4.Strategi Sinergi Perencanaan Pembangunan Kota Ternate Melalui Optimalisasi Sistem Informasi Administrasi Pelaporan Anggaran Pembangunan.
“Empat aksi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para reformer, karena masing-masing membawa misi besar untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik di Kota Ternate,”terangnya.
Namun dari empat ini, saya ingin menyoroti khusus aksi “Si-Nergi Kota Ternate (Transformasi Retribusi Digital) yang digagas oleh Reformer Hesty Nasir yang juga Sekretaris Dinas Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Ternate. Menurut Rizal, Aksi ini sangat strategis dan memiliki tantangan yang berat ke depan, karena secara langsung berkaitan dengan upaya peningkatan pendapatan daerah. Kita semua tahu bahwa tahun depan akan ada penyesuaian dan pemangkasan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD).
“Karena anggaran kita tidak lagi dalam situasi normal seperti sebelumnya jauh lebih terbatas. Kondisi fiskal kita akan lebih ketat, sehingga tidak ada ruang untuk bekerja santai. Seluruh OPD, khususnya yang berperan langsung dalam pengelolaan pendapatan, harus bekerja lebih keras, lebih kreatif, dan lebih fokus untuk memastikan bahwa potensi pendapatan daerah dapat digali dan dikelola secara optimal,”tegasnya.

Lebih lanjut, kata Rizal, transformasi retribusi digital ini menjadi salah satu solusi konkret untuk memastikan bahwa setiap rupiah pendapatan daerah dapat terekam secara transparan, akuntabel, dan efisien.
“Maka inovasi ini diharapkan dapat memperkuat sistem keuangan daerah serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan pendapatan oleh pemerintah,”tegasnya.
Sementara itu, aksi lain seperti SOBAT KESRA, yang digagas oleh Reformer M. Ichsan Kabag Kesra Setda Ternate, yang mengoptimalkan penyaluran hibah dan bantuan sosial secara online, juga menjadi langkah penting menuju tata kelola bantuan yang lebih akuntabel dan tepat sasaran.
Begitu pula peningkatan pelayanan publik di Dinas Sosial yang sangat erat kaitannya dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah menjadi amanat nasional. Dinas Sosial memiliki peran besar dalam memastikan masyarakat yang membutuhkan mendapatkan pelayanan yang cepat, tepat, dan berkeadilan.
“Karena itu, peningkatan kualitas pelayanan publik di sektor sosial menjadi indikator nyata dari kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Serta sinergi perencanaan pembangunan berbasis sistem informasi, keduanya merupakan pondasi penting dalam mewujudkan birokrasi yang efisien dan terintegrasi,”jelasnya.
Rizal menambahkan, aksi perubahan bukanlah sekadar proyek pelatihan. Ini adalah pondasi dan wujud nyata dari semangat reformasi birokrasi yang harus terus kita rawat dan lanjutkan.
“Setiap aksi perubahan yang lahir dari pelatihan seperti ini harus benar-benar diimplementasikan dan dijaga keberlanjutannya, agar memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Kota Ternate,”pungkasnya. (Uku)
Editor : TM





