SANANA, TERBITMALUT.COM — Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) mulai melakukan seleksi sepak bola U-16 di tingkat sekolah menengah atas (SMA).
Seleksi yang sudah berlangsung selama 7 hari di lapangan Kampung Pisang (Kampis) desa Fagudu Kecamatan Sanana itu, diikuti 12 tim sepak bola dari sejumlah sekolah yang tersebar di Pulau Sulabesi dan Pulau Mangoli.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemda Kabupaten Kepulauan Sula, Sarno Fokatea ketika di wawancara Terbitmalut.com Selasa, (5/9/2023) mengatakan, bahwa saat ini kita mulai fokus seleksi sepak bola U-16 guna mencari bibit unggul untuk dipersiapkan mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) tahun 2024 di Sofifi.
“Setiap pertandingan dimulai, kita selalu berada di lapangan karena saya mau melihat pemain yang betul-betul selektif. Saya tidak mau memilih pemain karena faktor X dan lain sebagainya,”tegasnya.
Dalam seleksi itu, saya selalu menekan kepada tim pengawas pertandingan dan wasit agar melihat seleksi pertandingan bola U-16 secara profesional sehingga tim yang menang pun betul-betul menang murni, sehingga ketika kita bawah ke POPDA juga mereka sudah betul-betul siap.
“Kita tidak mau tim yang menang dalam seleksi ini karena faktor X dan lain sebagainya. Kita ingin olahraga di Sula harus berkembang dan benar-benar berkualitas sehingga kita mendapat bibit pesepak bola muda itu yang betul-betul berprestasi,”ungkapnya.
Sarno juga menegaskan, dalam seleksi ini, meskipun ada siswa yang bermain bola bagus akan tetapi kalau mental nya di dalam lapangan parah maka tidak dipakai.
“Biar bermain bagus seperti Cristiano Ronaldo (CR7) jika, mental tidak bagus alias suka bermain kasar dan berkelahi dalam lapangan, kita suru coret, tidak bisa dipakai,”ucapnya.
Dalam seleksi ini, kata Sarno, saya harus tegas karena seleksi ini untuk persiapan mau bawah ke POPDA, jadi pemain harus betul-betul teruji. Yang di butuh itu permainan yang bagus ditambah mental pemain nya juga harus bagus.
“Seleksi bibit pesepak bola untuk dibawah ke POPDA ini bukan dipilih karena persoalan punya koneksi Pengawas Pertandingan, Wasit dan juga lesmen, tidak. Yang kita seleksi ini harus betul-betul teruji di lapangan. Kemudian tim yang meraih juara 1 dalam seleksi ini harus murni. Bukan meraih juara 1 karena campur tangan wasit dan lesmen, tidak,”pungkasnya.
Sarno menambahkan, kita selalu tekan kepada pengawas pertandingan untuk tidak main-main dalam seleksi ini, karena kita ingin membawa tim bola ke POPDA itu harus yang berkualitas.
“Pertandingan yang sudah berjalan selama 7 hari ini, kita sudah melihat dan mengantongi nama-nama pemain yang bagus yang berada di 12 tim sepak bola U-16. Olehnya itu, dari 12 tim ini nanti kita ambil dalam 1 tim 3 sampai 4 orang lalu kemudian kita seleksi kembali untuk mencari bibit yang paling terbaik,”tambahnya.
Penulis : Ekhy Drakel
Editor : Sukur