ads
ads
ads

TERNATE, TERBITMALUT.COM — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Maluku Utara terus berupaya melakukan penanganan sampah atau memaksimalkan pengangkutan sampah di Kota Ternate.

“Jadi ini semakin membaik proses pengangkutan sampah, misalnya ada pengurangan tumpukan sampah di setiap TPS, karena ada pemilahan sampah dan sisanya baru diangkut oleh petugas pengangkutan sampah dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA),”ujar Kepala DLH Kota Ternate, Muhammad Syafei saat diwawancarai Terbitmalut.com pada Kamis, (3/7/2025) kemarin.

Hanya saja, kata Kadis, sesuai yang berkelanjutan dengan bersandar pada regulasi secara nasional hingga daerah itu, bukan soal penanganan yang harus di prioritaskan.

“Tetapi, lebih kepada pengurangan volume sampah di sumber. Sehingga, kita sebentar lagi kita dorong dan dikombinasikan dengan adanya event Ternate sebagai tuan rumah Pelaksanaan kegiatan Nasional City Sanitation Science (CSS) yang akan berlangsung pada bulan Agustus-September 2025 itu akan kita lebih memaksimalkan pengurangan sampah,”ungkapnya.

Kerena, lanjut Syafei, ini lebih kepada membangun komitmen kita bersama bahwa masalah sampah bukan hanya tugas dari pemerintah, akan tetapi kita semua terutama menguranginya dari sumber atau produksi sampah yang dikeluarkan.

Ia juga menjelaskan bahwa kehadiran Viar atau armada roda tiga yang bertugas mengangkut sampah di setiap kelurahan itu, bukan lagi kewenangan DLH. Namun, akan dikontrol dan dikoordinasikan juga dengan pihak kelurahan dan Kecamatan.

“Karena ini berkaitan dengan pengurangan sampah yang menjadi fokus DLH. Dan inti dari armada yang diberikan pemerintah ke Kelurahan dan Kecamatan seperti viar atau roda tiga dan armada sampah L300 itu untuk mendorong kolaborasi dan partisipasi dari kelurahan dan kecamatan untuk mengurangi sampah,”jelasnya.

Kemudian, ada penumpukan sampah di kelurahan itu, yang pertama adalah insentif dibayarkan juga agak terlambat tiga bulan sekali, kemudian ada keluhan armada mereka rusak atau terkendala BBM.

“Dan mungkin juga DLH juga kurang memberikan edukasi sepenuhnya juga kepada RT/RW untuk menyampaikan ke warganya agar mengurangi produksi sampah mereka. Maka ini yang akan kita tingkat lagi dari DLH ke depannya,”pungkasnya. (**)

Editor : Uku

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *