TERNATE, TERBITMALUT.COM — Fenomena banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara pada Minggu, (25/8/2024) akhirnya terjawab. Menurut Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Utara, Abdul Kadir Dedi Arif menyampaikan, secara geologi, daerah Rua di Kota Ternate termasuk dalam fasies Gunung Gamalama Tua.
Sehingga di lokasi ini, kata Abdul, pernah menerima material vulkanik hasil letusan Gunung Gamalama di masa lalu, yang saat ini menjadi penyebab banjir bandang di Kelurahan Rua.
“Karena daerah ini telah menjadi salah satu lokasi yang terdampak material vulkanik hasil letusan Gunung Api , Gamalama Tua pada masa lalu”, ujarnya saat diwawancarai Terbitmalut.com di kantor Wali Kota Ternate, Kamis (29/8/2024) kemarin.
Ia menambahkan, banjir bandang yang terjadi hari di hari Minggu 25 Agustus 2028 itu, disebabkan oleh material sedimen vulkanik lama yang tererosi turun dari hulu, memicu terjadinya banjir.
Tidak hanya itu, pasca banjir pun masih tersisa material atau endapan sisa vulkanik diatas (hulu). Sehingga, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama, maka material itu akan terbawa ke bawa (hilir).
“Kita khawatirkan sisa material itu, jangan sampai jatuh ke bawah dan akan menjadi banjir susulan. Maka sebaiknya tidak dibangun pemukiman di lokasi banjir itu. Dan yang pasti dilakukan relokasi,”ungkapnya.
Bagai IAGI, ketika ada pembangunan di kawasan belakang (hulu) takutnya merubah lanskap atau alih fungsi lahan. Karena bagian hilir ini menandakan, jika di hulu terjamin dengan baik.
“Sehingga di bagian bawa atau hilir ini tidak akan mendapatkan gesekan yang bahaya, seperti banjir bandang. Maka di bagian hulu harus dijaga sesuai peruntukannya,”tegasnya. (**)
Editor : Sukur