TERNATE, TERBITMALUT.COM — Jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Ternate sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2023 sebanyak 871 kasus, terdapat HIV 546 orang dan AIDS 325 orang.
“Sehingga, tingginya angka kasus HIV dan AIDS di Kota Ternate menjadi perhatian penting bagi kita semua,”ucap Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman saat menutup Pelatihan Warga Peduli AIDS (WPA) yang dilaksanakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Ternate, Selasa (19/12/2023).
Menurut Wali Kota, jumlah kasus baru tahun 2023 sebanyak 67 kasus, jika dilihat dari jenis kelamin, laki-laki 593 orang dan perempuan 278 orang, serta kelompok umur pada usia produktif 25-49 tahun yang menyumbang angka terbanyak 615 orang.
“Hal ini sangat dimungkinkan akan terjadi peningkatan lagi ke depan karena, tingkat pengetahuan masyarakat tentang bahaya dan pencegahan penyakit HIV/AIDS masih rendah. Maka, perlu dilakukan sosialisasi secara berkala kepada masyarakat luas mengenai bahaya dan pencegahan penyakit tersebut khususnya di Kota Ternate,”tutur Tauhid.
Pelatihan ini sangat penting dimana, Pembentukan Warga Peduli AIDS (WPA) adalah sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS di tingkat kelurahan, dan nantinya pihak kelurahan ataupun kader WPA di kelurahan bersama-sama dengan puskesmas setempat melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya promotif dan preventif, sehingga masyarakat akan paham terkait dengan penularan HIV yang benar.
Karena, Peran utama WPA sebagai penggerak masyarakat untuk ikut serta terlibat secara langsung dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di wilayah masing-masing.
“Tujuan dibentuk WPA yaitu meningkatkan pengetahuan kader kelurahan tentang HIV/AIDS, meningkatkan kepedulian kader kelurahan untuk orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) serta mendukung penghapusan stigma diskriminasi pada ODHA dan meningkatkan keterampilan kader dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan penanggulangan HIV AIDS,”ungkapnya.
Dengan adanya pelatihan tersebut, Wali Kota berharap, agar upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tingkat kelurahan serta sebagai usaha dan ikhtiar bersama bagi anak generasi kita, bisa terhindar dari HIV/AIDS.
“Jika dilingkungan ada ODHA mohon jangan di stigma dan diskriminasi tetapi upayakan untuk dirangkul dan diberi motivasi semangat hidup. Karena, Bapak/Ibu yang diundang hari ini adalah garda terdepan tenaga Kesehatan yang ikut berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS sehingga apa yang kita harapkan bersama di tahun 2030 bisa tercapai yaitu Indonesia Bebas HIV/AIDS dan khususnya Kota Ternate,”tambahnya. (**)
Penulis : Sukur