ads
ads

TIDORE, TERBITMALUT.COM — Meski saat ini beberapa Komoditi di Kota Tidore Kepulauan yang masih mengalami kenaikan harga, namun Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dalam hal ini Tim Teknis Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tidore tetap optimis Inflasi di Kota Tidore masih dalam posisi aman.

Hal tersebut disampaikan Asisten sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Taher Husain saat mengikuti rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah serta penanggulangan TBC dan Polio secara daring melalui zoom meeting, di ruang rapat Wali Kota, Senin (15/7/2024).

Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian, yang diikuti oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, serta para kepala Daerah dan Tim TPID se-Indonesia.

Taher Husain mengatakan, meskipun saat ini ada beberapa komoditas yang masih mengalami kenaikan harga namun inflasi di Kota Tidore masih bisa dikendalikan.

Untuk indeks perkembangan harga (IPH) Tidore pada minggu kedua pada bulan Juli sebesar 0,63% peringkat ke-21 tertinggi secara Nasional, dengan Komoditi penyumbang inflasi mengalami kenaikan Harga, yaitu cabai merah dan cabe keriting, daging ayam ras dan telur ayam ras.

“Meski saat ini di Kota Tidore Kepulauan terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok namun Tim TPID terus melakukan pemantauan pasar untuk memastikan kondisi perkembangan harga di Kota Tidore,”jelasnya.

“Rakor kali ini juga bukan hanya membahas terkait dengan inflasi saja, namun juga diharapkan untuk secepatnya melakukan pembentukan pengawas distribusi pupuk bersubsidi Kabupaten/Kota, sehingga kita bisa secepatnya melakukan penanganan terkait dengan pengawasan distribusi pupuk baik yang bersubsidi maupun non subsidi,”sambungnya.

Sementara, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian saat memimpin Rakor Inflasi Daerah mengatakan, tingkat inflasi di Indonesia mengalami penurunan signifikan pada bulan Juni 2024, mencapai angka 2,51 persen.

Angka ini menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat inflasi sebesar 2,84 persen. Penurunan inflasi ini memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan perekonomian nasional, yang kini naik hingga mencapai angka 5,11 persen dari sebelumnya diangka 5,04 persen.

“Sehingga dengan angka pertumbuhan ekonomi tersebut membuat Indonesia berada di peringkat 44 dari 185 negara di dunia,”ungkapnya.

Tito mengungkapkan, penurunan inflasi ini didorong oleh stabilitas harga-harga kebutuhan pokok serta kebijakan pemerintah yang efektif dalam menjaga pasokan barang di pasaran, karena Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan ke bulan (Juni 2024 terhadap Mei 2024) tercatat telah berhasil mengalami deflasi -0,08 persen.

“Biasanya penyumbang utama makanan, minuman dan tembakau. Tapi, berdasarkan data dari BPS, justru ini mengalami deflasi. Kemudian, terjadi peningkatan pada penyediaan makanan restoran, ini pertanda bagus, berarti masyarakat punya uang untuk belanja di restoran,”terangnya.

Sedangkan terkait dengan penanggulangan TBC dan Polio, Tito menekankan dua penyakit tersebut perlu mendapat perhatian khusus setiap pemerintah daerah harus mempercepat vaksinasi agar memutus penyebaran TBC dan Polio.

“Polio dan TBC ini adalah penyakit lama, ada vaksinnya ada obatnya segera percepat vaksinasi dan beri obat kepada yang terjangkit, jangan sampai cacat kalau sudah cacat tidak bisa di obati, pastikan obat yang ada di kabupaten/Kota sudah tersedia agar mempercepat penanggulangan penyakit tersebut,”jelasnya.

Rakor tersebut, juga diikuti oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Abdul Hakim Adjam, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Tidore Kepulauan, Pimpinan OPD terkait serta para Tim Teknis Pengendalian Inflasi Daerah Kota Tidore Kepulauan. (**)

Penulis : Hartini

Editor : Sukur

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *