Bupati Halsel Usman Sidik Hadiri City Sanitation Summit Ke-XXI di Bandung

LABUHA, TERBITMALUT.COM — Bupati Halmahera Selatan, Maluku Utara, Usman Sidik menghadiri kegiatan secara langsung City Sanitation Summit (CSS) ke-XXI yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung dan Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) di Dome Bale Rame, Gedung Budaya Soreang, Jumat (16/6/2023) kemarin.

Sanitasi salah satu pelayanan dasar yang perlu mendapat perhatian lebih besar dan menjadi prioritas pembangunan di tingkat Pemerintah Daerah.

Kegiatan CSS Ke-XXI ini, dibuka oleh Bupati Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna selaku tuan rumah dari kegiatan tersebut.

Baca Juga :

Resmi Berganti, Pimpinan DPRD Halsel Dipimpin Politisi Perempuan dari PKS

Bangun Infrastruktur Jalan di Tahun Ini, Pemkab Halsel Gelontorkan Dana Rp.44,8 Miliar

6 Penghuni Lapas Kelas III Labuha Dapat Remisi Khusus Nataru

Kades Jikotamo, Kecamatan Obi Diduga Lakukan Penyelewengan DD TA 2024, Masyarakat Palang Kantor Desa

Di kesempatan itu, Dadang, mengucapkan selamat datang dan Apresiasi setinggi-tingginya kepada Bupati/Walikota seluruh Indonesia yang menjadi Anggota AKKOPSI, para pemangku kepentingan, termasuk para ahli, akademisi, organisasi non pemerintah, dan masyarakat umum yang peduli terhadap sanitasi.

“Ini merupakan suatu kehormatan bagi kabupaten Bandung yang menjadi tuan rumah, perhelatan yang sangat strategis untuk kepedulian terhadap sanitasi,” kata Bupati Dadang Supriatna.

Terpisah Bupati Halsel, Maluku Utara, Usman Sidik menyampaikan, bahwa kegiatan City Sanitation Summit (CSS) adalah ajang pertemuan selain tamu undangan lain, juga para Bupati dan Wali Kota seluruh Indonesia yang terbentuk wadah Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI).

“Tujuannya adalah untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan tentang upaya advokasi dan promosi keberhasilan, hambatan, permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam membangun sanitasi yang aman,”ucap Bupati.

Bupati Usman sidik juga menambahkan, sanitasi bisa berdampak negatif pada banyak aspek kehidupan masyarakat yaitu menurunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat.

“Bahkan terjadi masalah diare dan Stunting pada balita, turunnya daya saing maupun citra Kabupaten/Kota dan juga penurunan perekonomian Kabupaten/Kota,”pungkasnya. (**)

Penulis : Zrikun 

Editor : Redaksi