
LABUHA, TERBITMALUT.COM — Tergabung dalam solidaritas Barisan Rakyat Halmahera Selatan (BARAH) menggelar demo besar-besaran di empat titik regional di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).
Titik utama BARAH menggelar aksi di depan kantor Bupati Halsel dan langsung di temui Wakil Bupati Halsel, Helmi Umar Muhcsin. Didepan Wakil Bupati, massa aksi dengan lantang mendesak Pemerintah Daerah untuk membatalkan SK pelantikan empat Kepala Desa (Kades) yang dinilai gagal presidensial.
Selain itu, massa aksi juga meminta Pemda Halsel membentuk Satgas pemberantasan mafia BBM bersubsidi yang kian marak di Halmahera Selatan. Dan segera mengganti rugi korban banjir bandang di Labuha empat bulan kemarin.
Berlanjut ke Polres Halsel, dengan tuntutan untuk mengadili pelaku pemukulan massa aksi Cipayung saat menggelar aksi pada 2 September 2025 pekan kemarin. Massa juga meminta dengan tegas Kapolda Malut untuk copot Kapolres Halsel.
“Kapolres Halsel tidak mampu menuntaskan berbagai kasus di Halmahera Selatan, salah satunya kasus pemerkosaan terhadap anak. Maka untuk itu segera copot Kapolres Halsel,”tegas Korlap BARAH, Senin (8/9/2025).
Tidak sampai disitu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Labuha juga menjadi sasaran aksi massa solidaritas BARAH.
Mereka juga mendesak Kejari segera tetapkan tersangka kasus korupsi BPRS Saruma Sejahtera, usut tuntas dugaan korupsi dana hibah Pilkada 2020. Mendesak Kejari Labuha tuntaskan dugaan kasus beasiswa fiktif di STP Labuha (Unsan Bacan) tahun 2022.
Situasi mulai memanas saat massa aksi mulai berlanjut ke Kantor DPRD Halsel dengan berbagai problem nasional dan daerah. BARAH mendesak DPR RI segara bahas dan sahkan RUU perampasan aset, membatalkan rencana kenaikan pajak untuk rakyat. Dan meminta DPP PDIP segera mencopot Masda Mansur dari Kursi DPRD Halsel.
Aksi yang digelar Barisan Rakyat Halmahera Selatan berjalan aman damai meski sedikit memanas. Massa aksi mulai bubar sekitar pukul 14:45 setelah hearing bersama DPRD Halsel. (KunMarsy)
Editor : Redaksi