TERNATE, TERBITMALUT.COM — Rektor Universitas Khairun (Unkhair) Dr. M. Ridha Ajam secara langsung meninjau lokasi Praktikum Peternakan Ayam Potong yang dikelola oleh Fakultas Pertanian Unkhair, bertempat di Kelurahan Fitu, Kecamatan Ternate Selatan, Senin (11/11/2024) kemarin.
Dalam kunjungan itu, Rektor Unkhair, Dr. M. Ridha Ajam didampingi Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum, M. Tahir Abd. Kadir, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama Unkhair, Nur Dewi Rizka, Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Lily Ishak dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Muhsin N Bailussy.
Saat meninjau lokasi, Rektor Unkhair, Dr. M. Ridha Ajam memberikan berbagai masukan konstruktif terkait pengelolaan praktikum yang diharapkan dapat memberikan manfaat lebih bagi mahasiswa dan masyarakat.
“Jadi saya menemukan sisi kematian ayam, angka kematiannya sangat rendah, yaki 9 ekor mati dari 500 ekor ayam yang dipelihara. Maka Ini menunjukkan pengelolaan peternakan sudah baik. Hanya saja, kondisi kandangnya belum memenuhi standar minimal,”jelasnya seperti dilansir dari situs resmi unkhair.ac.id Rabu, (13/11/2024).
Rektor juga berharap, agar kedepannya Unkhair dapat menganggarkan untuk perbaikan kandang ayam, bahkan mempertimbangkan untuk memperbesar kapasitas lokasi praktikum agar proses belajar mengajar dapat berjalan lebih optimal.
“Kami ingin agar pratikum ini tidak hanya menjadi kegiatan pembelajaran, tetapi juga dapat dikomersilkan sehingga mahasiswa Prodi Peternakan dapat melihat langsung potensi ekonomi dalam bisnis ayam potong,”ungkapnya.
Ridha menambahkan, bisnis ayam potong di Maluku Utara memiliki prospek yang sangat baik. Sehingga, harga ayam segar di pasar lokal yang berada di atas rata-rata 35-45 persen menunjukkan adanya peluang besar di sektor ini.
“Apabila mahasiswa serius mengelola praktikum ini, mereka dapat mengembangkan usaha ini menjadi bisnis yang menguntungkan,”jelasnya.
Tantangan terbesar kata Ridha, dalam usaha peternakan ayam potong di Maluku Utara adalah harga pakan yang mahal, terutama DOC (Day Old Chicken) dan pakan lainnya yang sebagian besar didatangkan dari luar daerah.
“Karena Praktikum masih mengembangkan pakan alternatif dengan bahan lokal yang lebih terjangkau. Maka, harus ada keseriusan dan ketekunan bagi mahasiswa yang ingin menjadi peternak profesional,”ujarnya.
Kemudian, menjadi peternak itu butuh kesabaran dan konsistensi, karena merawat ayam itu seperti merawat bayi. Mahasiswa harus mematuhi jadwal yang sudah diterapkan oleh dosen agar dapat sukses dalam bidang ini.
Unkhair juga berkomitmen untuk mendukung sektor peternakan dengan mempersiapkan infrastruktur yang memadai. Beberapa fasilitas pendukung seperti mobil box pendingin telah dibeli untuk memastikan kelancaran distribusi hasil ayam potong.
“Unkhair juga sedang menjajaki kerjasama dengan industri untuk memperlancar proses komersialisasi hasil peternakan tersebut”,pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Laboratorium Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Unkhair, Dr. Emy Saelan mengatakan ayam yang dipelihara dalam praktikum ini telah berusia 24 hari dengan total 500 ekor ayam.
“Hingga saat ini, yang mati hanya 9 ekor, dan sebanyak 40 ekor ayam digunakan untuk praktikum mahasiswa. Sebanyak 217 ekor ayam juga sudah terjual,”tambahnya. (Uku)