TIDORE, TERBITMALUT.COM — Wali Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Muhammad Sinen didampingi Sekretaris Daerah, Ismail Dukomalamo menghadiri Rapat Koordinasi tentang perkembangan kondisi terkini sekaligus dirangkaikan dengan rakor pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 melalui zoom meeting, di ruang rapat Wali Kota, Selasa (2/09/2025).

Rakor yang digelar secara virtual ini, dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, diikuti oleh para Asisten dan Staf Ahli Wali Kota serta Para Pimpinan OPD di Lingkup Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengingatkan, kepada seluruh kepala daerah dan pejabat, agar lebih berhati-hati dalam menggelar acara seremonial di tengah situasi sosial yang sedang sensitif. Ia menekankan, kegiatan yang berlebihan dengan pesta atau hiburan musik, bisa memicu reaksi negatif dari masyarakat.

“Di tengah situasi seperti ini sangat sensitif. Jadi baik hari ulang tahun daerah, ataupun kegiatan seremonial kedinasan lainnya, itu dilakukan dengan cara yang sederhana. Seperti memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan kepada masyarakat yang kurang mampu,”ujarnya.

Lebih lanjut, Mendagri juga menyinggung fenomena potongan video acara seremonial yang sering tersebar di media sosial, yang bisa dipelintir menjadi isu sensitif dan harus disiasati sumbernya.

“Jika melaksanakan pesta ada musiknya, dipotong, dibuat konten dan lain-lain, Kemudian dibandingkan dengan masyarakat yang lagi menuntut sikap low profile para pejabat. Dibandingkan nanti akan menimbulkan amunisi baru yang bisa digoreng oleh siapapun yang ingin situasi menjadi tidak baik,”harapnya.

Menurutnya, dengan kesederhanaan, pejabat diharapkan dapat menunjukkan empati pada kondisi masyarakat. “Sekaligus menjaga kepercayaan publik di tengah dinamika sosial politik yang berkembang,”tegasnya.

Kegiatan tersebut juga menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang memaparkan situasi pangan nasional serta strategi percepatan swasembada.

Pada kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan menyampaikan, Indonesia kini berada dalam posisi surplus produksi pangan. Produksi nasional mencapai sekitar 33 Juta Ton gabah per tahun, sementara kebutuhan domestik hanya 30 Juta ton.

“Pada tahun ini, kita surplus lebih dari 3 Juta ton. Tahun lalu kita impor banyak, tetapi tahun ini tidak ada. Upaya Bulog dalam pengadaan juga demi menjaga ketersediaan dan stabilitas harga untuk masyarakat,”jelasnya.

Menko Pangan juga menekankan pentingnya percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan di daerah.

“Karena dengan pemberdayaan masyarakat menjadi kunci dalam memperkuat pilar ketahanan pangan, termasuk melalui koperasi desa,”pungkasnya. (**)

Editor : Uku

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *