HALSEL, TERBITMALUT.COM — Masyarakat Desa Mano Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, dalam waktu dekat akan segera menikmati listrik bertenaga diesel yang dihadirkan oleh PT PLN (persero), setelah sekian lama didambakan.
Ini dibuktikan dengan lanjutnya perbaikan penjaringan serta turunnya mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 100 KW dengan kekuatan trafo 2000 V diperkirakan bisa mengalirkan listrik di 500 rumah warga, yang diturunkan langsung di pelabuhan desa Mano Kecamatan Obi Selatan, pada Rabu (11/10/2023) kemarin.
“ini keinginan warga yang menjadi kenyataan, tidak lama lagi kami bisa menikmati listrik PLTD. Semua jadi akan lebih mudah, biaya bulanan yang harus dikeluarkan untuk menghidupkan mesin genset nanti jauh berkurang,”kata La Usman salah satu warga Rabu, (11/1012023).
Senada juga diungkapkan Kepala Desa Mano, Fahrudin La Maca, mengaku keberadaan listrik PLTD akan sangat membantu memudahkan aktivitas warga. Banyak potensi usaha yang dapat dikembangkan oleh warga dan anak-anak pun lebih mudah dalam belajar di rumah.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah daerah, PT PLN, kontraktor terkait yang telah berhasil merealisasi, menurunkan mesin PLTD, pastinya akan membuat kehidupan kami menjadi lebih baik lagi nanti,”ucapnya.
Kades yang biasa disapa om Pala itu juga mengaku, bahwa sebagian masyarakat desa Mano menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Soner (PLTS), yang menyalah dari pukul 18:00 hingga 23:00 wit. Jika cuaca kurang baik (hujan) listrik tidak akan menyalah.
Sebagiannya lagi, katanya, warga menggunakan mesin genset sendiri yang diperkirakan mengeluarkan biaya sekitar Rp.1 juta untuk sebulan. Hal itu pun juga terbatas beberapa jam pada malam hari.
Sehingga, Kades berharap agar dalam waktu dekat ini masyarakat desa Mano bisa segera menikmati listrik meskipun nanti hanya pada malam hari.
“Semoga tidak sampai tahun 2024 semua pekerjaan selesai, biar kami sudah bisa menikmati listrik,”harapnya.
Namun, disisi lain warga desa Mano masih banyak menyayangkan atas keterlambatan pihak kontraktor terkait, atau pun pihak PLN dan Pemerintah.
Dikarenakan pembangunan gedung dan tiang listrik PLTD tersebut sudah dibangun pada tahun 2018 sementara baru pada awal tahun 2023 mulai perbaikan penjaringan, mesin PLTD juga turun di desa Mano pada Rabu 11 Oktober 2023.
Menurut salah satu warga, Udin menjelaskan, dengan jangka waktu yang lama tersebut gedung PLTD yang dibangun itu telah banyak bagian yang rusak karena termakan usia, bahkan dia menduga jika pembangunan gedung PLTD tersebut belum 100% rampung dikerjakan karena masih kurangnya fasilitas pelengkap.
“Ada beberapa bagian bangunan yang rusak termakan usia, seperti bagian pintu yang bisa dibilang rusak parah dan juga bagian gedung yang termakan usia karena lama tidak dipergunakan,”ungkapnya.
Sehingga warga berharap, agar pihak kontraktor terkait baik pihak PLN, pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat untuk segera melakukan perbaikan atau peremajaan seluruh bangunan tempat PLTD tersebut.
Karena, lanjutnya, kerusakan bangunan yang paling dampak di pintu bangunan tersebut. Sehingga, Pemerintah Desa (pemdes) mengambil kebijakan dengan menggunakan operasional untuk rolling jaga malam di gedung PLTD.
Demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, sebab perna terjadi kerusakan pada sebagian alat, dan jangan sampai ada beberapa bagian alat yang hilang.
“Jadi setiap malam, kami (warga), Kaur desa dan masyarakat desa rolling jaga malam, demi keamanan penjagaan alat apalagi mesin PLTD nya sudah ada dengan bagian-bagian kecil lain,” tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih berusaha mengkonfirmasi kontraktor terkait. (**)
Penulis : Zrikun
Editor : Sukur