ads
ads
ads

WEDA, TERBITMALUT.COM — Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) mengambil langkah progresif dengan mendatangkan 100 guru kontrak dari Pulau Jawa sebagai bagian dari strategi peningkatan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah menengah pertama (SMP) dan dasar (SD) di wilayah tersebut.

Kebijakan ini tidak semata-mata bertujuan untuk mengisi kekosongan guru, melainkan menandai komitmen serius pemerintah daerah dalam membangun kolaborasi pendidikan yang berkelanjutan dan kontekstual.

Para guru kontrak ini akan difokuskan pada mata pelajaran inti seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan Bahasa Inggris. Namun, yang lebih penting dari sekadar pengajaran adalah peran mereka sebagai agen kolaborasi mengimbaskan pendekatan pembelajaran yang lebih kreatif dan mendalam kepada guru-guru lokal.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Halmahera Tengah, Muksin Hi. Ibrahim menjelaskan bahwa langkah ini lahir dari kebutuhan riil di lapangan.

Menurutnya, salah satu tantangan terbesar pendidikan di Halteng bukan hanya kuantitas guru, melainkan juga meningkatkan kualitas guru, peningkatan kolaboratif, dan peningkatan dukungan secara inklusif.

“Kehadiran guru dari pulau jawa Strategi untuk meningkatkan pembelajaran inovatif dan menyenangkan, dan juga penggunaan teknologi dalam pembelajaran, penilaian dan evaluasi pembelajaran dan pengembangan kurikulum,”ujarnya Jumat, (1/8/2025) saat diwawancarai Terbitmalut.com.

Muksin menegaskan, bahwa program ini bukan bentuk ketidakpercayaan terhadap kualitas guru lokal, tetapi justru didesain untuk memperkaya praktik mengajar yang telah ada.

“Kami ingin ada ruang berbagi. Para guru dari luar tidak datang untuk menggurui, tetapi untuk belajar bersama, saling menyesuaikan, dan membangun sinergi yang memperkuat ekosistem belajar,”ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pendekatan yang diterapkan oleh para guru kontrak tidak dipaksakan harus mengikuti metode tertentu dari Pulau Jawa.

“Sebaliknya, mereka akan diarahkan untuk beradaptasi dengan kondisi sosial, budaya, dan kebutuhan lokal Halmahera Tengah. Fleksibilitas ini menjadi prinsip utama agar pembelajaran tetap relevan dan kontekstual,”tuturnya.

Salah satu bentuk kolaborasi yang akan dikuatkan adalah pengimbasan strategi pembelajaran aktif. Para guru kontrak didorong untuk mendampingi guru lokal, berbagi metode, serta mengembangkan rencana belajar yang mendorong partisipasi aktif siswa.

Karena, proses ini tidak hanya memberi manfaat jangka pendek, tetapi juga menciptakan ruang penguatan kapasitas bagi guru lokal dalam jangka panjang.

“Pendidikan kita hari ini tidak lagi cukup hanya hadir di kelas, tetapi bagaimana kelas menjadi ruang yang hidup, menyenangkan, dan memberi dampak. Inilah yang ingin kita capai lewat kolaborasi ini,”cetusnya.

Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah berharap bahwa masyarakat tidak melihat kebijakan ini sebagai upaya menggantikan peran guru lokal, tetapi sebagai bentuk nyata dari kerja sama lintas daerah dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan merata.

“Melalui program ini, Halmahera Tengah ingin menegaskan bahwa masa depan pendidikan hanya bisa dibangun dengan keterbukaan, kolaborasi, dan keberanian untuk terus belajar dan bertumbuh bersama,”pungkasnya. (Dewa)

Editor : Redaksi

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *