Majelis Hadroh Al-Mujahidin Desa Dagasuli, Gelar Sosialisasi Nilai Budaya dan Keagamaan Yang Telah Tertanam Dari Pendahulu

TOBELO, TERBITMALUT.COM — Majelis Hadroh Al-mujahidin Desa Dagasuli, Kecamatan Loloda Kepulauan, Halmahera Utara, Maluku Utara menggelar sosialisasi terkait nilai-nilai budaya dan keagamaan.

Inti dari diadakannya sosialisasi oleh majelis Hadroh Al-Mujahidin Desa Dagasuli ini, melainkan suatu ikhtiar, melihat perkembangan zaman yang semakin jauh dari pada nilai-nilai budaya, yang sudah ditanamkan oleh leluhur atau tetua atau pada Ahlul-ahlul bait kita,

“Untuk itu, timbul inisiatif dari pada mahasiswa yang membangun suatu organisasi internal yaitu majelis Hadroh al-mujahidin sebagai wadah untuk masyarakat serta Para generasi ke Generasi pada khususnya desa dagasuli,”kata Rusli Ikram Ketua Majelis Hadroh Al-mujahidin Rabu, (17/4/2024).

Baca Juga :

Dua Pendaki Gunung Karianga Tobelo, Halmahera Utara Ditemukan Selamat

Dua Warga Popilo Dilaporkan Belum Kembali Saat Mendaki Gunung Karianga Tobelo, Halmahera Utara

Sudah Seminggu Warga Desa Dagasuli, Loloda Kepulauan Tak Nikmati Jaringan Telkomsel

Dandim 1508/Tobelo Bagikan Kelengkapan Kantor Untuk Dukung Kinerja Satuan

Tujuan diadakannya sosialisasi yang dimaksud oleh majelis Hadroh Al-Mujahidin Desa Dagasuli, yang ini dihadiri Kades Ahmad Amun, dan juga tokoh pendidikan dan sekaligus tokoh Agama yakni, Said Albaar, serta pemerintah desa, dan Lapisan Masyarakat.

Menurut Rusli, tentu ini mempunyai tujuan tersendiri, yakni untuk membentuk dan mendidik para generasi khususnya pelajar yang terhimpun dari sekolah dasar (SD) sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah Atas (SMA) dengan syiar dalam seni, bagaimana mengajak mereka dalam cara yang halus dan indah.

“Adapun dari hasil rapat yang diadakan oleh majelis Hadroh Al-mujahidin desa dagasuli, adaa berbagai masukan yang disampaikan oleh beberapa instansi,”ungkapnya.

Sebelum kegiatan yang dimaksud dibuat untuk bagaimana membina, mendidik serta mengajarkan yang lebih matang, Maka dari itu timbul kesepakatan untuk membuka TPQ Pengajian Al-mujahidin sebagai sarana belajar mengajar.

“Dengan dibukanya TPQ di dalamnya timbul beberapa kegiatan-kegiatan yang di maksud di antaranya baca tulis Al-Qur’an (BTA), Maulid Nabi, Tahfidzul Qur’an, Syarhil Qur’an, fikih, dan bina sholat Jumat,”tambahnya. (**)

Penulis : Nawir

Editor : Sukur