ads
ads
ads

BANDAR LAMPUNG, TERBITMALUT.COM — Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) menyelenggarakan kegiatan APEKSI Outlook: 2026 dengan bertemakan “Kota Kita Bisa Apa?, di Kota Bandar Lampung, Sabtu 20 Desember 2025.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Ternate dan juha sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat APEKSI, M. Tauhid Soleman saat menyampaikan Pidato mengatakan, bahwa kegiatan ini bukan untuk sekedar menutup agenda tahunan, melainkan untuk merenung bersama.

“Namun refleksi ini bukan catatan administratif, melainkan perenungan kolektif kota-kota di Indonesia: tentang apa yang telah kita lalui, dan ke mana kita dalam berupaya menyongsong masa depan,”ujarnya.

Kata Tauhid, secara internal, kota-kota di Indonesia yang tergabung dalam APEKSI ini dihadapkan pada tuntutan yang terus meningkat.

“Karena kita dituntut mampu menyediakan dan menjaga kualitas layanan publik, menghadapi perubahan iklim beserta risiko kebencanaannya, serta membaca dinamika sosial ekonomi yang bergerak sangat cepat. Pemerintah kota juga dituntut untuk selalu adaptif, inovatif, dan responsif, bahkan dalam keterbatasan,”jelasnya.

Namun pada saat yang sama, secara eksternal, tantangan juga datang dari luar kewenangan kita: keterbatasan ruang gerak kota, kapasitas fiskal, arah kebijakan publik, hingga dampak dinamika geopolitik global yang semakin terasa hingga ke level lokal.

Maka di tengah situasi tersebut, APEKSI memandang penting untuk menegaskan beberapa pokok pikiran fundamental sebagai pondasi optimisme dalam menatap tahun yang akan datang.

Pertama, kebijakan harus diperkuat dengan pendekatan teknokratis yang berpijak pada konteks lokal : Dalam banyak isu strategis, seringkali mendengar narasi kebijakan yang disederhanakan, digeneralisasi, seola-olah seluruh kota memiliki karakter, kapasitas, dan tantangan yang sama.

“Padahal kita memahami bersama, kota pesisir, kota industri, kota pariwisata, kota pendidikan, hingga kota dengan keterbatasan fiskal, menghadapi realitas yang sangat berbeda,”ujarnya.

Kedua, Pemerintah Kota harus berani membedah dampak dari inkonsistensi kebijakan : “Kita memahami bahwa penyesuaian kebijakan adalah bagian dari dinamika pemerintahan.

“Namun ketika proyek-proyek strategis di wilayah kota mengalami perubahan arah, penundaan, atau bahkan terhenti, dampaknya tidak berhenti pada proyek tersebut semata,”tegasnya.

Untuk itu, pemerintah kota, sambung Tauhid, telah menyiapkan ruang, menata wilayah, mengelola dampak sosial, serta menyesuaikan perencanaan pembangunan.

“Ketika ketidaktuntasan terjadi, manfaat yang diharapkan tidak sepenuhnya hadir, sementara beban lingkungan, sosial, dan tata ruang justru ditanggung oleh kota dan warganya. Ini bukan sekadar persoalan proyek, melainkan masalah kemanfaatan publik dan keadilan Pembangunan,”ungkapnya.

Ketiga, ini bukan ruang untuk mengeluh, melainkan ajakan untuk memperkuat dialog dan kepercayaan antar level pemerintahan : Kota tidak sedang meminta keistimewaan. APEKSIA hanya berharap agar keragaman konteks diperhitungkan dan konsistensi kebijakan dijaga.

“Kami percaya, pembangunan nasional yang kuat justru bertumpu pada kota-kota yang diberi ruang untuk bekerja secara kontekstual, bertanggung jawab, dan berbasis data,”bebernya.

Tauhid juga mengajak semua anggota APEKSI untuk bersinergi membangun solidaritas untuk warga di Sumatra dan Aceh yang sedang tertimpa musibah.

Dia juga mengajak semua komponan bangsa untuk menjaga alam. Karena ketika kita gagal memperlakukan bumi sebagaimana kita memperlakukan ibu kita sendiri, maka kita akan kehilangan kesempatan merasakan kehangatan pelukannya.

“Alam selalu jujur dalam memberi teguran. Berbagai musibah harus menjadi muhasabah bersama, agar pembangunan ke depan lebih bijak, lebih berkelanjutan, dan lebih manusiawi,”pungkasnya.

Di tahun 2026, APEKSI berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan yang lebih teknokratis, berbasis data, dan sensitif terhadap konteks lokal.

“Kami percaya, ketika kota diberi kepercayaan dan kepastian kebijakan, maka kota akan bekerja lebih efektif untuk warganya dan pada akhirnya, untuk Indonesia,”harapnya. (**)

Editor : Uku

ads
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *