ads
ads

LABUHA, TERBITMALUT.COM — Sejumlah orang tua murid dan siswa serta warga sekitar menggelar aksi penolakan, termasuk mogok belajar mengajar di SMA Negeri 17 Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Aksi ini bentuk penolakan terhadap kepala sekolah yang baru di SMA Negeri 17 Halmahera Selatan pada Senin, (18/9/2023) yang berlangsung di halaman sekolah.

Dalam aksi tersebut, tampak para siswa dan guru membawa sejumlah poster dengan ragam tulisan yang bersifat tuntutan.

Salah satu Guru yang enggan disebutkan namanya mengaku, bahwa para guru dan siswa menolak keras adanya pergantian Kepala Sekolah, Bahrudin Hi Rejeb di SMA Negeri 17 Halsel.

Mereka mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah Provinsi Maluku Utara yang ingin mengganti Kepala Sekolah, padahal baru tiga bulan menjabat di sana.

“Kami tidak mau Kepsek diganti, karena beliau baru tiga bulan menjabat dan tidak pernah melakukan pelanggaran apalagi meninggalkan tugas itu tidak pernah,”katanya.

Penolakan ini juga, lanjutnya, telah dituangkan dalam surat pernyataan bersama antara wali murid dan siswa. Dimana, mereka menilai sering terjadi ketika pergantian Kepsek beberapa waktu lalu, hanya datang bertugas satu atau dua hari lalu pergi tinggalkan tugas sehingga banyak masalah yang terjadi, termasuk mutu pendidikan juga menurun.

“Dalam aksi penolakan ini, kami meminta agar Kadis Pendidikan Provinsi dan Gubernur KH. Abdul Gani Kasuba mendengarkan keluhan siswa dan guru untuk tidak mengganti Bahrudin Hi Rejeb sebagai Kepala Sekolah,”harapnya.

Bahkan seorang Siswa yang juga turut menyampaikan, bahwa Kepsek Bahrudin Hi Rejeb diganti, maka siswa-siswi sudah bersepakat dan komitmen untuk tidak bersekolah sampai pemerintah merubah keputusan dan tetap mempertahankan kepsek Badarudin Hi Rejeb di SMA Negeri 17 Halsel

“Seluruh siswa SMA Negeri 17 di Halsel bersatu bahwa tidak akan pergi sekolah jika kepala sekolah kami diganti oleh orang baru, karena kami sudah sangat nyaman dengan Kepsek ini,”ungkapnya.

Penulis : Sukur

Bagikan: