ads

TERNATE, TERBITMALUT.COM Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Dr. Rizal Marsaoly mengatakan, saat ini ada 4 Pola Penanganan Sampah yang digagas oleh Bappelitbangda Kota Ternate.

“Yakni Pola Penanganan Sampah skala Lingkungan, Skala TPS, Skala Trans Depo dan Skala TPA,”kata Rizal usai rapat Koordinasi, dipimpin Wali Kota Ternate, Rabu (3/5/2023) kemarin. 

Jadi Pertama, skala penanganan sampah di lingkungan, ada aktor-aktor yang nantinya melaksanakan ini adalah keluarga yang mengatasi sampah rumah tangga. Kemudian ada unsur RT/RW di lingkungan kelurahan. 

Kedua, ada teman-teman Dasawisma dan PKK, petugas operator yang membawa roda tiga atau kaisar. Dan  skala penanganan sampah di level kelurahan ini menarik, karena awal mula sampah itu berproduksi. 

Ketiga, skala penanganan di TPS dan Trans Depo sudah tertata dengan baik. Tapi, jika di penanganan di lingkungan sampah rumah tangga saja tidak bagus, bagaimana di TPS dan Trans Depo bisa bagus. 

Keempat skala penanganan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).  Sehingga 4 skala penanganan sampah itu memiliki peranan aktornya masing-masing dan itu ada. 

Menurut Rizal, penanganan masalah sampah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota di era Pak Tauhid ini, bisa menjadi fokus. Karena mungkin 2 periode kepemimpinan sebelumnya tidak fokus ke sampah, maka Periode ini benar-benar fokus pada permasalahan sampah. 

“Walaupun disamping itu mengajarkan program-program prioritas yang lain, didalam 14 program prioritas itu. Sampah menjadi salah satu tujuan menata Kota Ternate ke depan. Maka kuncinya ada di peran Lurah yang harus ekstra di lapangan,” ungkapnya.

Rizal menambahkan, Pekan depan Pemerintah Kota Ternate melalui Bappelitbangda Kota Ternate akan melakukan teken kerjasama dengan Manajemen Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) 3R Mulyoagung Bersatu Nugraha Wijayanto dan Kepala KSM TPST 3R Mulyoagung Bersatu Kabupaten Malang F. Supardi.

“Sebagaimana komitmen kita di Musrenbang Kota 2024 lalu. Dan mereka akan melakukan pendampingan di Pemkot selama 1 tahun. Nanti diawali dengan proses sosialisasi yang kita lakukan di 4 skema pola penanganan sampah di setiap Kecamatan,”tuturnya. 

Sehingga, aktor-aktor yang terlibat dalam skema pola penanganan itu akan kita undang, untuk brainstorming, diberi pencerahan. Sehingga kita itu satu tindakan, satu langkah untuk melihat pengolahan sampah di Kota Ternate ini, kita harus satu Visi dengan langkah yang sama.

“Saya berharap ini menjadi satu titik poin untuk menyelesaikan masalah sampah di era Pak Tauhid sebagai Wali Kota harus terselesaikan. Dan jika ini berhasil pasti kedepannya ada Kabupaten Kota lain di Maluku Utara datang ke Ternate melakukan studi Tiru atau studi Banding,”tutupnya. (SL/TM) 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *