
TERNATE, TERBITMALUT.COM — Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman resmi buka kegiatan Kick Off Pelaksanaan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, yang akan berlangsung selama dua hari bertempat di Hotel Bela Internasional Jumat, (17/5/2024).
Kegiatan Kick Off Pelaksanaan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer ini, merupakan inisiasi dari Dinas Kesehatan Kota Ternate, Maluku Utara.
Tauhid Soleman menyampaikan, Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, Transformasi Sistem Kesehatan, telah digulirkan Kementerian Kesehatan sejak tahun 2022, untuk memperkuat sistem Kesehatan dan mengatasi berbagai tantangan dalam pencapaian indikator kesehatan.
Kata Tauhid, transformasi sistem Kesehatan meliputi 6 pilar dimana pilar pertama adalah Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer.
Transformasi pelayanan kesehatan primer ini sejalan dengan arah kebijakan dan strategi bidang kesehatan yang diamanatkan dalam RPJMN 2020-2024 yaitu untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutama penguatan pelayanan kesehatan primer (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
“Karena Global Fund telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan mitra lokal untuk membangun sistem kesehatan yang berketahanan dan berkelanjutan melalui program GF – RSSH (Global Fund – Resilient and Sustainable System for Health),”tuturnya.
Program ini, lanjut Tauhid, bertujuan untuk memperkuat aspek-aspek utama sistem kesehatan, antara lain memperkuat perencanaan dan penganggaran ATM pada dokumen – dokumen perencanaan di daerah, analisis kualitas belanja kesehatan ATM, penguatan laboratorium kesehatan masyarakat, integrasi layanan primer, pengembangan media dan modul pembelajaran jarak jauh terkait ATM, penelitian operasional, penguatan kurikulum ATM dan pengabdian masyarakat di Poltekkes, serta monitoring dan evaluasi.
“Konsep Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di tingkat Kecamatan akan diikuti di tingkat desa/kelurahan dengan keberadaan Unit Kesehatan di Desa yaitu Puskesmas Pembantu (Pustu). Pustu sebagai jaringan Puskesmas akan bertanggung jawab dalam memastikan masyarakat di desa/kelurahan mendapatkan pelayanan Kesehatan sesuai kebutuhannya,”jelasnya.
Kemudian, Pustu akan memberikan pelayanan Kesehatan sesuai paket layanan Pustu yang berorientasi pada promotif dan preventif, serta sekaligus mengkoordinir pemberdayaan masyarakat seperti kegiatan Posyandu dan kunjungan rumah oleh kader.
“Maka dengan keberadaan Pustu dan kader yang semakin diperkuat perannya di tingkat kelurahan, yang diharapkan masyarakat lebih mudah mengakses pelayanan Kesehatan dan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dapat dilaksanakan dengan lebih optimal,”pungkasnya. (**)
Editor : Sukur