TERNATE, TERBITMALUT.COM — September 2023 mendatang Pemerintah Kota Ternate akan mendapatkan Predikat Geopark Nasional dari 41 Situs Geologi yang diusulkan.

Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly menyampaikan, berdasarkan informasi yang didapatkan dari Pemerintah Pusat atau Badan Geologi di Jakarta bahwa Pemerintah Kota Ternate sudah masuk pada tahap penilaian akhir.

“Karena sudah ada tim asesor yang turun kemarin, yang sebelumnya sudah ada laporan yang diantar oleh Pak Wali Kota di Badan Geologi di Bandung,” katanya Senin, (17/7/2023) kemarin.

Kemudian, lanjutnya, mereka langsung mengirim tim teknis turun di lapangan kemarin bersama 3 Profesor dan beberapa tim Badan Geologi. Sehingga dengan waktu tidak lama lagi Kota Ternate akan mendapatkan status predikat Geopark Nasional.

Untuk Unesco dalam proses setelah kita mendapatkan predikat Nasional. Maka paling tidak kita memperkuat semangat destinasi Wisata khususnya, mengoptimalkan warisan Geologi untuk bisa terlaksana dengan baik.

“Sehingga ada tiga hal yang menjadi Prioritas pembangunan Geopark, pertama kita bicara soal Konservasi, yang harus terpelihara, kedua bercerita soal edukasi, bagaimana mempelajari setiap zonasi yang mempunyai potensi dan yang ketiga adalah pengembangan ekonomi masyarakat di lingkar destinasi,”ucapnya.

Misalnya di Pulau Hiri, kata Rizal, kita masukan Gurabala di Tomajiko, yang selama ini kita belum terpikirkan pengembangan tujuan wisata itu. Dan jika ini masuk maka otomatis Pulau Hiri akan mendapatkan anggaran pengembangan di kawasan destinasi.

Kemudian ada Foramadiahi yang juga masuk dalam penataan. Sehingga penguatan kita itu, untuk memperkuat Geopark Kota Ternate itu ada tiga hal.

Yakni Keragaman Geologi atau Geological Diversity, Keragaman Biologi atau Biological Diversity dan ketiga adalah Kultur atau Culture. Maka tiga kekuatan ini menjadi poin paling tinggi, karena kita di Ternate sudah tersedia dan memang itu selaras dengan City Branding Ternate Sebagai Kota Rempah.

Untuk itu, dalam kegiatan Tukik itu ada di Keragaman Biologi atau Biological Diversity karena ada sejumlah hewan endemik yang berada di kawasan situs geologi. Misalnya di Tolire ada satu pulau bernama Pulau Tareba yang dihuni 1 jenis burung yang tidak di daerah lain.

“Jadi burung itu hidup di kawasan Pulau Tareba yang berada dalam situs geologi dari 41 situs geologi secara keseluruhan yang diusulkan Pemerintah untuk menjadi Geopark,”terangnya.

Kemudian di Foramadiahi juga Kultur atau Culture misalnya ada makam Sultan dalam perjalanan Kota San Paulo atau Kota Tua dan juga ada 4 Momole.

“Maka Kota Ternate sudah ada, tinggal kita tarik benang merahnya, dan itu disampaikan oleh tim asesor Badan Geologi bahwa Kota Ternate sudah ada kekuatan Geopark, tinggal masuk dalam Predikat nasional,” tambahnya. (**)

Penulis : Uku

Editor : Sukur 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *