ads
ads

TERNATE, TERBITMALUT.COM — Beginilah sejarah dan pembentukan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Ake Gaale Kota Ternate yang telah berumur 37 tahun.

Melalui Video yang ditayangkan pada pelaksanaan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-37 bertempat di halaman Kantor Perumda Air Minum Ake Gaale Sabtu, (9/3/2024).

Sejarah Pembentukan Perumda Air Minum Ake Gaale 

Sejak tahun 1966 pemerintah daerah Kabupaten Maluku Utara membangun proyek air bersih dengan dibangunnya satu reservoir di Kelurahan Kampung Pisang, yang menggunakan sumber air danau Laguna dan diresmikan oleh Presiden Kedua Suharto. Hal ini, merupakan gagasan dan cikal bakal terbentuknya Perum Air Minum untuk masyarakat Ternate.

Di tahun 1976 gagasan ini terus dikembangkan oleh Ir. Bambang Mardianto, beliau adalah Kepala Cabang Dinas Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik. Pada saat itu beliau membangun instalasi air minum untuk melayani pelabuhan Ternate, dengan membuat sumur gali dan membuat menara air di jalan Ahmad Yani depan PLN.

Sistem ini dengan mengembangkan sumber Ake Santosa dengan ground reservoir yang berada di Kelurahan Salero, yang melayani 200 lebih sambungan rumah di pusat Kota Ternate.

Deretan Nama Direktur Utama BPAM/Perumda Air Minum Ake Gaale bKota Ternate

Pada tahun 1980 pemerintah Republik Indonesia dengan SK Menteri PU nomor : 109/KPTS/CK/XI/1980 membentuk Badan Pengelolaan Air Minum (BPAM) Kabupaten Maluku Utara dengan mengangkat Safril Konda sebagai Kepala BPAM Pertama Kabupaten Maluku Utara.

Dan pada saat itu, Kabupaten Maluku Utara masuk pada program Suplai Air melalui bantuan atau hibah dari Pemerintahan Belanda, dengan membangun 6 unit sumur gali, Pusat Operasi Kalumpang ground reservoir di Skep dan jaringan pipa transmisi distribusi yang tersebar di Pusat Kota Ternate.

Selanjutnya, Budi D. Setiawan menjabat Kepala BPAM kedua, dengan masa kerja selama 2 tahun terhitung dari tahun 1985-1987 dan tepatnya pada bulan Februari tahun 1987 Pemerintah Pusat melalui Menteri Pekerjaan Umum, menyerahkan pengelolaan sarana dan prasarana kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Utara, dan pada tahun itulah berubah lah status BPAM Kabupaten Maluku Utara menjadi PDAM Kabupaten Maluku Utara.

Di tahun yang sama, Direktur PDAM dijabat oleh Drs. Yusup Abaye dengan masa kerja 12 tahun sejak dari tahun 1987-1998 dan pada tanggal dan bulan inilah ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Ternate.

Setelah kepemimpinan Drs. Yusup Abaye, dilanjutkan oleh Hi. Ahmad Kasim sebagai Direktur PDAM Kota Ternate, dengan masa kerja selama 3 tahun sejak tahun 1998-2001. Dan Haja Muhaimin Nada merupakan Direktur  PDAM Kota Ternate yang kelima, dengan masa kerja selama 6 tahun yakni di tahun 2001-2007.

Maka dengan adanya status daerah Kabupaten Maluku Utara menjadi Kota Madya Ternate atau Kota Ternate, di pada tanggal 15 Januari tahun 2007 dilaksanakan lah, penyerahan kepemilikan saham PDAM dari Pemda Kabupaten Halbar ke Pemda Kota Ternate, tepatnya pada tanggal 02 April 2007 dikeluarkan lah Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 tahun 2007 tentang pendirian PDAM Kota Ternate.

Kemudian, pada saat itu Direktur ke-6 yang dijabat adalah Drs. Muhammad Senen dengan masa kerja selama 3 tahun yang terhitung dari tahun 2007-2010. Dan Saiful Jafar SE sebagai Direktur ke-7 PDAM Kota Ternate, yang melakukan pengembangan di Bidang IPTEK dengan pengadaan sistem aplikasi di antaranya sistem kepegawaian, sistem baca meter, sistem duwing, geografis informasi sistem dan melakukan penambahan sarana dan prasarana air kemasan Ino Oke.

Selanjutnya, Direktur PDAM Kota Ternate dijabat oleh Abdul Gani Hatari sejak 4 Januari 2019 dengan melakukan pengembangan IPTEK serta melakukan pengembangan pelayanan dan membangun kebersamaan baik internal dan Eksternal Perusahaan, untuk menciptakan kerjasama yang lebih baik.

Dengan berjalannya waktu, tepatnya pada tanggal 5 April 2021 terjadi pergantian Direktur PDAM Kota Ternate dari Abdul Gani Hatari ke Thamrin Alwi sebagai PLT Direktur PDAM Kota Ternate, semasa menjabat Thamrin mengembangkan pembayaran rekening air secara online, untuk mempermudah masyarakat, termasuk melakukan penyusunan BESNAS POM yang berlaku selama 4 tahun sejak tahun 2021-2026.

Tepat di masa kepemimpinannya, terjadi perubahan nomenklatur dari PDAM menjadi Perumda Air Minum Ake Gaale Kota Ternate, sesuai Perda nomor 2 tahun 2021 tertanggal 24 September 2021. Memasuki tahun 2022, Ir. Abubakar Adam diangkat menjadi Direktur Definitif Perumda Air Minum Ake Gaale Kota Ternate.

Di masa kepemimpinan Abubakar Adam, melakukan perubahan akuntansi internal Perusahaan secara tunai ke nontunai. Dan pada tanggal 21 Desember 2022 terbitlah Surat Keputusan Wali Kota Ternate tentang penunjukan Muhammad Syafei sebagai PJ Direktur Utama Perumda Air Minum Ake Gaale Kota Ternate.

Syafei pun mampu menyelesaikan beberapa program diantaranya Penambahan jaringan Distribusi di kelurahan Tubo, Kelurahan Koloncucu, Kelurahan Fitu, Kelurahan Moya, Kelurahan Jan Tabona, Kelurahan Gambesi dan Kelurahan Tongole.

Selanjutnya, mantan Kadis Perkim itu membuat rekayasa jaringan distribusi air di Jalan Pahlawan Revolusi, dan penambahan satu sumur bor di Kelurahan Fitu, serta penambahan got konsumsi tarik air. Bahkan Syafei pun mengembalikan keharmonisan seluruh pegawai Perumda Air Minum Ake Gaale Kota Ternate yang lebih konduktif. Sekaligus mengembalikan rasa percaya masyarakat kepada Perumda Air Minum Ake Gaale untuk menuju Kota Ternate yang Mandiri dan Berkeadilan (TERNATE-ANDALAN) **

Editor : Sukur 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *