TERNATE, TERBITMALUT.COM — Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman secara resmi membuka kegiatan Penguatan Optimalisasi Peran Kader pada pendampingan Keluarga Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Kota Ternate tahun 2023 yang dilangsungkan di Aula Melati Kediaman Wali Kota Ternate, Kelurahan Kalumpang Selasa, (27/6/2023).

Dalama kegiatan tersebut turut hadir, Ketua TP-PKK Kota Ternate, Marliza M. Tauhid, PLT Kepala DP2KB Kota Ternate, Rajman dan Ketua Ikatan Bidang Indonesia (IBI) Kota Ternate.

Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman menyampaikan, Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan.

Maka kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis ini terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dan itu sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otaknya, juga memiliki resiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya.

Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti kondisi sosial ekonomi, gizi remaja/calon ibu, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi,dan kurangnya asupan gizi pada bayi itu sendiri.

“Sehingga lewat program pencegahan stunting ini, bisa menjadi salah satu fokus dalam upaya membangun generasi yang unggul di Kota Ternate,” kata Tauhid.

Kemudian di tahun Pada Tahun 2021, lanjut Tauhid, Sesuai hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Angka prevalensi kasus stunting di Kota Ternate atau angka Balita Stunting dari 24,0% dan pada Tahun 2022 turun menjadi 17,7 % dari target 18,82% yang artinya mengalami penurunan 6,3% dan Kota Ternate sebagai Kota yang mengantongi Angka Stunting paling rendah dibanding 9 Kab/ Kota lainnya. Karena tahun 2021 Provinsi Maluku Utara 27,5% dan tahun 2022 turun menjadi 26,1%.

“Maka target penurunan stunting di Kota Ternate, pada tahun 2023 adalah 15,51% dengan Lokus Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Tahun 2023 pada 6 Kecamatan (Pulau Ternate, Ternate Selatan, Ternate Tengah, Ternate Utara, Ternate Barat dan Pulau Batang Dua) pada 10 Kelurahan. Sedangkan target tahun 2024 adalah 12,27% dengan Lokus Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Tahun 2024 ada pada 3 Kecamatan (Pulau Ternate, Pulau Batang Dua dan Ternate Barat) dan 6 Kelurahan,”ungkapnya.

Kata Tauhid lagi, Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Stunting atau Stranas Stunting berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 72 Tahun 2021 menjadi tonggak dari keseriusan pemerintah untuk konsisten menurunkan angka Stunting di Indonesia hingga mencapai 14 % di tahun 2024.

“Selain menurunkan Prevalensi Stunting. Stranas Stunting juga bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi,” terangnya.

Dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting, maka perlu dilakukan penguatan dengan dukungan dan komitmen semua pihak baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi maupun masyarakat melalui Aksi Konvergensi dan melakukan Kerja Kolaborasi dan sinergitas bersama OPD Teknis maupun Lintas sektor terkait percepatan penurunan stunting di Kota Ternate.

Untuk itu tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari Bidan, Kader TP-PKK Kelurahan, Kader KB,di kota Ternate sebanyak 125 Tim ditambah dengan anggota, total berjumlah 375 orang, merupakan garda terdepan dalam pencegahan stunting mempunyai tugas mengidentifikasi.

“Termasuk mendampingi dan melakukan intervensi guna mengurangi risiko stunting bagi calon pengantin, Ibu hamil, ibu nifas dan Balita, serta melakukan inisiasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting,”bebernya.

Wali Kota juga mengucapkan terima kasih serta apresiasi kepada Tim Pendamping Keluarga (TPK) Se-Kota Ternate yang sudah bekerja keras dalam pendampingan keluarga berisiko stunting di tingkat lini lapangan.

Alhamdulillah,dengan kerja keras,koordinasi, kolaborasi serta tanggung jawab dari tim Pendamping Keluarga, Pada Tahun 2021,Sesuai hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Angka prevalensi kasus stunting di Kota Ternate atau angka Balita Stunting dari 24,0% dan pada Tahun 2022 turun menjadi 17,7 % dari target 18,82% yang artinya mengalami penurunan 6,3%.

“Kerja Keras bapak, Ibu TPK perlu ditingkatkan sehingga Target penurunan stunting di Kota Ternate, pada tahun 2023 adalah 15,51%, dapat tercapai,” pintanya. (**)

Penulis : Sukur

Editor : Redaksi

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *