TERNATE, TERBITMALUT.COM — Pemerintah Kota Ternate bersama PT. Malut Maju Sejahtera (MMS) akhirnya melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait Penggunaan dan Pengembangan Stadion Gelora Kie Raha, yang dilangsungkan di Lantai III Kantor Wali Kota Ternate Selasa, (18/7/2023).
Penandatanganan kerjasama itu tertuang dalam dokumen MoU dengan nomor: 643.1/20/2023 dan nomor: 01/KB-MMS/VI/2023 tentang Penggunaan Dan Pengembangan Stadion Gelora Kie Raha.
Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan secara langsung oleh Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman sebagai perwakilan Pemerintah Kota Ternate dan Dirk Soplanit selaku perwakilan PT. MMS (Malut United FC) yang disaksikan oleh Ketua Koni Malut, Asprov PSSI Malut, Koni Kota, Askot PSSI Kota Ternate, Kepala OPD, Pengurus Persiter, Perwakilan klub atau SSB se-Kota Ternate
Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman menyampaikan, dengan kehadiran PT. Malut Maju Sejahtera (MMS) yang saat ini kita sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) ini sangat membantu Pemerintah Kota Ternate.
“Utamanya, perbaikan infrastruktur olahraga di Kota Ternate yakni memperbaiki atau merenovasi Stadion Gelora Kie Raha,” katanya.
Kata Tauhid, apa yang disampaikan dari PT MMS terkait dengan Penggunaan Gelora Kie Raha, tidak sebagai Home Base tetap. Tetapi, alhamdulillah kita sudah menerima keuntungan dari perbaikan infrastruktur Stadion Gelora Kie Raha.
“Semoga dengan adanya perbaikan infrastruktur Stadion ini, semoga kedepannya Tim Malut United FC di bawah PT MMS ini bisa ke Liga 1 maka kita juga berharap Persiter bisa ke Liga 2,” ucapnya.
Kemudian, Stadion Gelora Kie Raha ini tetap menjadi nama Gelora Kie Raha dan itu tidak berubah. Walaupun saat ini Pemerintah Kota sudah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT MMS.
“Nama Stadion tetap Gelora Kie Raha Ternate dan itu tidak berubah nama. Dan tetap menjadi home base milik Persiter,” tambahnya.
Sementara, Direktur PT. MMS, Dirk Soplanit mengatakan, MoU yang diinginkan oleh PT. Malut Maju Sejahtera (MMS) sebagai pengelola club Malut United akhirnya bisa terwujud.
Menurutnya, awal terbentuk Malut United setelah salah satu pengusaha yang berinvestasi di Maluku dan pemilik klub Malut United Kenneth Yeheskiel dan kini banyak melakukan kegiatan sosial
Pemilik klub dan Komisaris Utama PT. MMS itu, lanjutnya, saat mempelajari kultur di Maluku Utara itu menemukan kalau di Maluku Utara ini fanatisme terhadap agama dan sepak bola sangat kuat.
“Untuk dilingkungan kegiatan usahanya beliau, sudah kurang lebih sebanyak 700 orang diseberangkan ke umroh, selain keagamaan beliau ketika berkomunikasi dengan saya beliau menginginkan membangun salah satu klub sepak bola di Maluku Utara,”ucapnya.
Ketika itu katanya, pihaknya menjelaskan kalau sepak bola di Indonesia ada tiga tingkatan mulai dari Liga 3 untuk amatir dan Liga 2 serta Liga 1 untuk profesional, dan ketika itu pihaknya menawarkan club Persiter namun pemilik club ketika itu beralasan rezeki yang didapat dari Maluku Utara secara keseluruhan.
Sehingga disepakati dibentuk nama klub sepak bola Malut United. Dan disepakati untuk membeli klub yang sudah berlaga di liga 2 yakni Putra Deltras Sidoarjo dari Jawa Timur yang saat itu bersedia untuk melepaskan klubnya, kemudian diubah namanya ke Malut United.
“Setelah itu kami coba melakukan pendekatan dengan Pemerintah Kota Ternate untuk kita lakukan kerja sama untuk penggunaan stadion Gelora Kie Raha. Karena, stadion ini aset daerah sehingga ada sejumlah aturan yang harus dipenuhi dan akhirnya bisa dilakukan MoU,”ungkapnya.
Dikatakannya, setelah MoU ini ditandatangani dilanjutkan dengan perjanjian kerjasama (PKS) lalu kita mulai bergerak untuk merenovasi stadion Gelora Kie Raha.
“Memang dalam aturan PSSI dan Fifa sudah agak ketat dalam menyediakan Stadion, dalam rangka kompetensi profesional di Indonesia baik Liga 1 dan Liga 2. Dan juga ada Peraturan Polisi (Parpol) terkait cara pengamanan Stadion, dalam pelaksanaan Pertandingan,”terangnya.
Dirk juga berharap, pada saat renovasi Stadion ini dilakukan, dan sudah mendapatkan kelayakan dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Maka Stadion nya sudah siap digunakan untuk Kompetensi Liga 2 di Kota Ternate, Maluku Utara di tahun 2024.
“Oleh karena itu, kita berupaya untuk dilakukan renovasi Stadion, bisa mendapatkan pandangan atau penilaian secara langsung oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), bisa terarah dan syarat bisa terpenuhi,”tambahnya. (**)
Penulis : Uku
Editor : Sukur