TERNATE, TERBITMALUT.COM — Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman bersama sejumlah Kepala OPD dan masyarakat Kelurahan Kampung Makassar Timur, menggelar pembersihan sampah di tambatan perahu, tepatnya di samping Kantor Disperindag Kota Ternate, Kelurahan Makassar Timur, Kecamatan Ternate Tengah, Selasa, (9/1/2024).

Pantauan Terbitmalut.com di lokasi terliat hadir Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman bersama dengan Kadis Perkimtan Kota Ternate, Kadis Perindag Kota Ternate, Kadis DLH, Kadis DKP, Kadis PUPR, Kadis Ketahanan Pangan, Sekwan DPRD, bersama Lurah Kampung Makassar Timur, turun langsung di lapangan membantu mengangkat berbagai jenis sampah yang mengapung di lokasi tambatan perahu, Kelurahan Kampung Makassar Timur.

Wali Kota Ternate Saat Mengangkat Sampah yang Mengapung. (Foto.Terbitmalut.com)

Karena, di lokasi tersebut terlihat berbagai sampah yang mengapung di perairan tepatnya di tambatan perahu. Sampah tersebut berupa sampah plastik, ranting pohon hingga batangan kayu, sampah diangkat menggunakan jaring atau lai-lai, lalu diisikan ke dalam karung.

Sementara salah satu warga saat ditemui di lokasi menyampaikan, sampah hari ini terlihat sedikit, kalau biasanya lebih banyak lagi di hari yang lain, ketimbang hari ini, yang dilakukan pembersihan.

“Hari ini agak sedikit, kalau biasa hari lain itu lebih banyak. Karena sampah ini, dari laut ketika air pasang (nae) sampah terbawa arus, lalu masuk di lokasi tambatan perahu,” kata Warga yang tak mau disebutkan namanya.

Berbagai Jenis sampah yang Mengapung di Kawasan Tambatan Perahu Kampung Makassar Timur. (Dok : Terbitmalut.com)

Sementara itu, Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman mengatakan, jadi ini terintegrasi dari hulu ke hilir. Karena, sebagian besar basis sampah yang ada di perairan laut ini kan berasal juga dari daerah hulu, terutama pada daerah ketinggian di Kota Ternate.

Untuk itu, kata Wali Kota, sebagai langkah untuk bagaimana upaya yang dilakukan untuk membersihkan daerah pesisir. Terutama daerah pesisir bagian tengah, yang mencakup Makassar Timur, Gamalama dan sekitarnya.

“Memang daerah ini pusat ekonomi, karena sampah ini bisa berasal dari daerah hulu dan hilir. Bahkan bisa saja berasal dari pasar maupun perumahan yang dekat di perairan,”ucapnya saat diwawancarai sejumlah awak media di lokasi pembersihan sampah.

Menurut Tauhid, hari ini kita mengupayakan untuk mengangkat sampah-sampah yang berada di sekitar tambatan perahu, Kelurahan Makassar Timur. Hanya saja, kita ingin merekayasa teknik terutama, pada alat pengangkat sampah, yang akan kita tempatkan di daerah-daerah barangka dan daerah pesisir pantai.

Sejumlah Jenis Sampah Yang Diangkat Dari Laut. (Dok.Terbitmalut.com) 

“Karena itu lah, hari ini kita berupaya untuk membersihkan sampah di Kota Ternate. Dan karena itulah, kawasan ini (tambatan perahu) juga akan mengganggu estetika Kota dan kebetulan lokasi ini berada di pusat ekonomi dan kuliner yang ada di Gamalama,”jelasnya.

“Pembersihan sampah harus skala kawasan, tidak hanya pada daerah kawasan Pusat Kuliner Pandara Kananga saja, maupun daerah yang berdekatan dengan pasar dan pemukiman warga/masyarakat,”sambungnya.

Ditanya soal peran Lurah untuk mengatasi sampah, Tauhid menyampaikan, edukasi yang dimaksud tidak hanya ansi terhadap Lurah semata. Dan alhamdulillah, tim Penggerak PKK di Kelurahan juga sudah berkolaborasi atau bergotong royong dengan masyarakat.

“Sehingga, tugas-tugas Lurah sangat terbantu. Kita juga berupaya, mungkin dalam beberapa hari terakhir ini untuk BBM Pengangkutan sampah yang berbasis Kelurahan akan ditangani Kecamatan. Saat ini juga, beberapa Camat baik Camat Selatan, Tengah dan Utara sudah melakukan koordinasi dengan beberapa Pom Bensin. Sehingga nantinya, armada sampah ini bisa dapat terlayani BBM yang ada di SPBU terdekat di Kecamatan,”ungkapnya.

Tauhid juga menambahkan, untuk penanganan sampah di pesisir pantai, kita juga sudah terbantu dengan para nelayan berkah, karena kita juga sudah memberikan bantuan kepada mereka di Perikanan Dufa-dufa.

Karena, saat ini kita juga punya 3 unit armada sampah laut, ditambah dengan para nelayan berkah yang sudah membantu kita melakukan penanganan sampah yang ada di laut.

“Jadi tidak hanya bertugas sebagai nelayan, tapi juga bertugas memungut sampah, dan mereka juga pernah menerima penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Surabaya. Minimal ini ada edukasi, keprihatinan masyarakat utamanya masyarakat pesisir (nelayan) dan ini bagian dari menjaga ekosistem laut, baik Ikan, terumbu karang, padang lamun dan biota lainnya,”pungkasnya. (**)

Editor : Sukur 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *