
TERNATE, TERBITMALUT.COM — Menajemen Malut United merespon soal polemik status kepemilikan aset Stadion Gelora Kie Raha antara Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat dan Pemerintah Kota Ternate.
Wakil Manajer Malut United, Asghar Saleh mengatakan, Stadion Gelora Kie Raha Ternate pada saat kami belum renovasi, terlihat tidak terawat. Baik rumputnya tak terurus, tribun terbuka dipenuhi semak belukar, tribun tertutup yang dibangun tambahannya dengan dana Kemenpora dibiarkan terbengkalai. Stadion ini tak layak menggelar sepak bola level nasional.
Karena ingin pulang, lalu dibicarakan dengan Pemerintah Kota tentang rencana renovasi. Maka ada MoU yang ditandatangani oleh Walikota Ternate, M. Tauhid Soleman dan Direktur PT MMS (Malut United FC), Dirk Soplanit pada Rabu (25/10/2023) lalu.
Dana besar dikeluarkan untuk membangun ulang Gelora Kie Raha sebesar Rp. 11,160.000.000 dengan pekerjaan terbesar adalah renovasi tribun yang tertutup sayap kiri kanan dan juga lapangan yang memakan anggaran kurang lebih Rp. 4 miliar sejak Maret 2023, proses renovasi mulai dikebut.
Setelah Malut United berhasil promosi ke Liga 1. Ternate jadi pilihan utama. Semua aspek diperbaiki, rumput jadi prioritas, lampu stadion jadi kebutuhan utama.
“Setelah di supervisi LIB dan Mabes Polri, Gelora Kie Raha lolos sebagai salah satu venue kompetisi BRI Liga 1. Dan stadion ini jadi markas Laskar Kie Raha dan disebut-sebut sebagai salah satu stadion terbaik dengan kualitas rumput nomor satu,”ujarnya seperti dikutip Terbitmalut.com dalam unggahan di beranda akun Facebooknya Selasa, (19/8/2025).
Menurutnya, hampir dua tahun digunakan, tiba-tiba Gelora Kie Raha jadi polemik terutama status kepemilikan. Saling klaim terjadi, belum lagi tudingan ada proses legal yang tidak sesuai aturan.
“Sekali lagi kami datang lalu perbaiki dengan uang sendiri dan maksud baik agar sepakbola bisa jadi kebanggaan bersama di Maluku Utara. Pertanyaannya adalah dimana para pihak yang saat ini berpolemik saat Gelora Kie Raha bertahun-tahun tak terurus?.,”tanya dengan tegas.
Dengan permasalahan diatas apakah, Pihak Malut United apakah akan memindahkan Kandangnya di luar Maluku Utara ?. Dan apakah Malut United akan bertahan bermain di Gelora Kie Raha Ternate hingga Mimiliki Stadion Sendiri?.
Dari pertanyaan diatas kita belum tahu secara pasti. Dan yang pastinya kita berharap secara bersama agar masalah seperti ini bisa selesai dan kita terus menyaksikan pertandingan para punggawa Malut United di Stadio Gelora Kie Raha.
Editor : Uku