LABUHA, TERBITMALUT.COM — Speedboat Desa Wayaloar, Kecamatan Obi Selatan, Halmahera Selatan rupanya dikelola secara pribadi atau Komersialkan oleh Kepala Desa, Zeet Daeng. 

Padahal, hadirnya Speedboat tidak ada Musyawarah dengan Masyarakat Desa Wayaloar, malah Secara Pribadi Zeet Daeng (Kades Wayaloar) Menggunakan Dana Desa Untuk Membeli Speedboat Tersebut.

Penjualan Tiket Speedboat di Kediaman Kades Wayaloar, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan. (Foto.istimewa)

“Bahkan, Operasinya Speedboat tersebut dengan Rute Wayaloar-Kawasi dengan harga Tiket 150.000 dan Wayaloar-Bacan capai Rp. 450.000 yang di Jual Langsung di Rumah Zeet Daeng (Kades Wayaloar),”kata Rafli alias Jarot seorang Pemuda dan Masyarakat Wayaloar dengan nada kesal.

Menurut Rafli, padahal kita berpikir bahwa kehadiran Speedboat itu untuk kebutuhan masyarakat di Desa Wayaloar, terutama mempermudah  akses transportasi laut.

“Torang Pikir Speed untuk kebutuhan Masyarakat, ketika orang sakit dan Bisa dirujuk bacan ke dan lain-lain untuk Kepentingan Masyarakat, ternyata Speed Penumpang,”jelasnya.

Sementara, salah satu Aktivis Asal Wayaloar juga menyoroti apa yang dilakukan kades Wayaloar sangat bertentangan dengan peraturan Desa, karena yang namanya aset Desa Tidak diperbolehkan Secara sepihak Maupun Pribadi.

“Seharusnya aset milik desa (Speedboat) dapat dikomersialkan melalui SK kepala desa, agar setiap pendapatan bisa dikelola langsung oleh BUMdes (Badan Usaha Milik Desa),”ungkapnya yang tak mau disebutkan namanya.

Kemudian, seharusnya katanya, kehadiran Speedboat itu melalui BPD dan Rapat dengan Masyarakat ada tukar pendapat di sana.

“Karena, masih banyak hal penting untuk kebutuhan masyarakat di bidang Pertanian dan Nelayan yang lebih pokok untuk dikelola melalui BUMdes,”jelasnya.

Olehnya Itu, ia menyampaikan atas nama pemuda dan Masyarakat Desa Wayaloar mengecam Keras Tindakan Yang dilakukan oleh Zeet Daeng Sebagai kepala Desa Wayaloar. Kami Juga meminta dan mendesak kepada Inspektorat dan Kejari Halsel segera panggil dan periksa saudara Zeet Daeng sebagai kepala Desa Wayaloar.

“Karena dugaan kami, banyak anggaran dana desa (DD) yang salah dipergunakan dan entah kemana anggaran speed yang dihasilkan setiap hari. maka menurut kami ini menjadi temuan serius dan bisa ditindaklanjuti,”harapnya. (**)

Editor : Sukur 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *