TERNATE, TERBITMALUT.COM — Pergantian antar waktu (PAW) anggota DPRD Munira Sagaf dari Fraksi PDI Perjuangan berlangsung Rabu, Malam (23/10/2023).

PAW yang dilakukan awalnya tanpa dasar, hal itu membuat Munira tidak menyangka kepada Merlisa Marsaoly yang begitu tega mengajukan pemberhentian kepadanya.

“Padahal semasa pencalonan Merlisa menjadi calon Wali Kota periode 2019-2024 lalu, saya termasuk kader yang militan, membantu Merlisa saat calon waktu itu,”kata Munira seperti rilis diterima Terbitmalut.com Kamis, (26/10/2023).

Menurut Munira, saya ingat persis waktu itu Merlisa panggil saya jelaskan konsekuensi dari PAW, maka saya diminta untuk meminjam uang ratusan juta di beberapa pihak, guna membantu biaya kampanye untuk pemenangan Merlisa di tahun 2019 lalu, dengan alasan nanti akan diganti setelah pemilihan Pilwako selesai.

“Setelah Pilwako selesai dan Munira pun menjadi anggota DPRD, lantas Munira mencoba menagih hutang yang dijanjikan Merlisa tersebut, namun alasan Merlisa waktu itu karena saya sudah mengganti Merlisa jadi DPRD maka hutang-hutang tersebut menjadi tanggung jawab saya, kebetulan Merlisa ini kalah telak dalam pertarungan pilwako waktu itu,”ungkapnya.

Meski sudah ikhlas, Munira  menjelaskan, selama menjadi anggota DPRD gaji yang seharusnya saya peroleh berkisar total Rp.40 juta, karena menutup hutang Merlisa, akhirnya munira hanya menerima sebesar Rp. 8 juta per bulan selama 3 tahun 8 bulan.

“Karena sisanya sebagian besar diagunkan ke pihak Bank dalam bentuk pinjaman pemotongan gaji DPRD untuk menutupi hutang Merlisa yang berkisar ratusan juta, dan saat hutang Merlisa sudah di cicil lunas saat jatuh tempo lunas di bank di bulan oktober 2023 ini, Merlisa selaku ketua DPC Partai PDIP kota Ternate, dengan tega langsung mengajukan proses PAW dengan dalil saya pindah partai,”ucapnya.

Padahal, lanjut Munira, awalnya tidak ada keinginan pindah partai, namun karena proses PAW berjalan akhirnya saya bergabung dengan Partai Golkar untuk caleg Ternate Utara 2024 ini.

“Prinsipnya saya ini terima sudah keputusan PDIP, awalnya saya sudah tidak berniat mencalonkan diri jadi anggota DPRD di partai lain, berharap PDIP merubah keputusan melakukan PAW kepada saya, namun ternyata mereka tetap bersikeras tanpa memberi ruang dan waktu kepada saya, tapi sudahlah jabatan itu semua hanya milik Allah SWT,”tambah Munira. (**)

Penulis : Sukur 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *