![ads](https://www.terbitmalut.com/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250502-WA0000-scaled.jpg")
DARUBA, TERBITMALUT.COM — Dalam rangka memperingati Hari Buruh dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), SMA Muhammadiyah 1 Pulau Morotai menyelenggarakan dialog publik bertemakan “Peran Pendidikan dalam Menjawab Problematika Buruh Hari Ini” pada Sabtu, 3 Mei 2025, bertempat di aula sekolah.
Kegiatan ini diinisiasi oleh salah seorang guru bernama Alif, yang menggagas pentingnya ruang diskusi kritis bagi siswa untuk memahami isu-isu sosial.
Dialog dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah, Suaib Marjan dan menghadirkan tiga narasumber, yakni Ikfan Pina (mantan Ketua Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah/IMM), Saiful, dan Sukmawati B. Ibrahim, yang keduanya merupakan tenaga pengajar di sekolah tersebut.
Baca Juga :
Dialog publik ini diikuti oleh siswa kelas 10 dan 11 bersama para guru pendamping. Suasana diskusi berlangsung terbuka dan interaktif. Para pemateri mengajak siswa untuk memahami keterkaitan antara pendidikan dan realitas ketenagakerjaan yang dihadapi masyarakat saat ini.
Sala seorang Guru Sejarah, Karman menyampaikan, apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Diskusi seperti ini membuat siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu membaca realitas sosial secara kritis. Ini bagian penting dari proses pendidikan,”ucapnya.
Antusiasme tinggi terlihat dari partisipasi aktif para siswa dalam berdiskusi dan menanggapi isu yang diangkat. Hal ini menjadi bukti bahwa pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan kemampuan berpikir kritis.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif ini. Kegiatan reflektif seperti ini penting untuk membangun kesadaran siswa terhadap isu-isu yang relevan, khususnya persoalan buruh dan dunia kerja,”Suaib Marjan Kepsek SMA Muhammadiayah.
Kepsek juga berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari lebih banyak forum diskusi yang mengintegrasikan pendidikan dengan isu-isu sosial yang penting.
“Semoga kegiatan ini tidak hanya berhenti di hari ini, tetapi menjadi langkah awal untuk menumbuhkan kepekaan sosial dan tanggung jawab siswa sebagai agen perubahan,”tutupnya. (**)
Penulis : Dewa
Editor : Redaksi
