TERNATE, TERBITMALUT.COM — Para Mahasiswa merasa bangga dan senang bisa kuliah di Program Studi Budidaya Perairan (BDP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun (Unkhair).
Adam, misalnya seorang Mahasiswa Semester 3 Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun yang berasal dari Pulau Moti mengaku bangga dan senang dapat kesempatan kuliah di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, terutama di Prodi Budidaya Perairan.
“Saya merasa sangat bangga menjadi bagian dari program studi Budidaya Perairan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unkhair. Karena, Metode pembelajaran yang diterapkan di sini sangat menarik, kami tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga langsung terlibat dalam praktek lapangan bersama masyarakat pesisir dan nelayan,”ujarnya seperti rilis diterima Terbitmalut.com Minggu, (8/12/2024).
Menurut Adam, hal ini memberi saya kesempatan untuk mengaplikasikan teori yang kami pelajari di kampus, serta melihat secara langsung bagaimana teori tersebut diterapkan di lapangan.
“Sejatinya, pengalaman ini sangat berharga dan saya bisa belajar banyak dari tantangan nyata yang dihadapi oleh para nelayan dan masyarakat pesisir,”ungkapnya.
Tidak hanya Adam, ada juga mahasiswi asal Halmahera Selatan, Ulfa M. Rahman Mahasiswi Semester 1 yang baru lulus pada penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024 lalu, mengatakan bahwa ia juga merasa sangat bangga bisa kuliah di program studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun.
Menurut dia, Prodi ini memberikan dia peluang besar untuk belajar secara mendalam mengenai sektor perikanan, yang sangat relevan dengan kondisi dan kebutuhan daerahnya.
“Dengan potensi perikanan budidaya di Provinsi Maluku Utara yang sangat prospektif, saya yakin bahwa masa depan saya sangat terjamin. Banyak peluang yang terbuka di bidang ini, baik di tingkat lokal maupun nasional. Saya merasa beruntung dapat menjadi bagian dari program studi ini, yang mempersiapkan kami untuk menjadi profesional di bidang yang sangat menjanjikan,”terangnya.
Perlu diketahui juga, Program Studi Budidaya Perairan Universitas Khairun (Unkhair) kembali melaksanakan kegiatan Studi Lapang Sosial Ekonomi Perikanan dan Pengantar Ilmu Perikanan dan Kelautan yang berlangsung pada 7-8 Desember 2024 di Desa Wisata Akebay, Pulau Maitara, Kota Tidore Kepulauan.
Kegiatan ini, menggabungkan berbagai aktivitas praktis dan edukatif, seperti Smart Camping, Small Group Discussion, dan Coastal Clean-Up, yang dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa.
Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pemahaman mendalam mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir serta tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam berbasis perikanan yang berkelanjutan.
Studi lapang ini mempertemukan para mahasiswa dengan kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir yang bergantung pada sektor perikanan untuk mata pencaharian mereka. Melalui pengalaman langsung, mahasiswa bisa lebih memahami tantangan nyata yang dihadapi oleh masyarakat, seperti penurunan hasil tangkapan, perubahan iklim, dan pengaruh kebijakan yang berdampak pada perikanan.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) agar masyarakat pesisir dapat terus menikmati manfaatnya dalam jangka panjang.
Smart Camping menjadi inti dari pengalaman ini, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk hidup di alam terbuka dan belajar mengenai praktik ekologi yang ramah lingkungan. Mahasiswa diajak untuk memahami bagaimana kehidupan masyarakat pesisir berinteraksi dengan lingkungan mereka.
Selain itu, kegiatan ini juga mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dalam mencari solusi terkait pengelolaan sumber daya alam, terutama dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan pelestarian ekosistem lokal yang sangat bergantung pada sektor perikanan.
Small Group Discussion memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berdiskusi lebih intensif mengenai berbagai isu yang dihadapi oleh masyarakat pesisir. Isu utama yang dibahas mencakup penurunan hasil tangkapan ikan, dampak perubahan iklim, dan regulasi yang mempengaruhi aktivitas perikanan.
Diskusi ini melibatkan ahli di bidang perikanan serta masyarakat setempat, sehingga mahasiswa dapat mengidentifikasi tantangan yang ada dan mencari solusi yang relevan. Interaksi langsung dengan para praktisi dan masyarakat lokal memberikan wawasan yang lebih mendalam dan komprehensif, yang tidak hanya memperkaya pengetahuan tetapi juga memupuk empati mahasiswa terhadap kondisi yang dihadapi masyarakat pesisir.
Selain itu, Small Group Discussion menjadi platform untuk mahasiswa mengasah kemampuan komunikasi, berpikir kritis, dan bekerja sama dalam kelompok. Mahasiswa diajak untuk mengusulkan ide-ide kreatif yang dapat membantu masyarakat pesisir dalam mengatasi permasalahan yang ada, serta bagaimana peran teknologi dan inovasi dapat mendukung pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
Diskusi ini memberikan pemahaman lebih tentang pentingnya peran sektor pendidikan dalam pengembangan solusi berbasis ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan langsung di lapangan.
Coastal Clean-Up turut menyempurnakan pengalaman belajar mahasiswa melalui aksi nyata. Kegiatan ini mengajak mahasiswa untuk membersihkan pantai dari sampah yang berserakan, sambil belajar mengenai dampak sampah terhadap ekosistem laut. Selain menjaga kebersihan lingkungan, kegiatan ini membuka mata mahasiswa tentang urgensi menjaga kelestarian lingkungan pesisir.
Melalui partisipasi aktif, para mahasiswa bisa memahami bahwa keberlanjutan ekosistem pesisir sangat bergantung pada upaya bersama dalam mengurangi sampah dan polusi, yang dapat berdampak langsung pada kehidupan masyarakat pesisir dan keberagaman hayati di laut.
Dosen pengampu mata kuliah sekaligus Pembimbing Studi Lapang, Ismi Musdalifah Darsan menyampaikan, bahwa kegiatan ini menjadi model pembelajaran yang mengintegrasikan teori dan praktik dengan cara yang sangat aplikatif.
“Kami ingin mengajak mahasiswa untuk tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga merasakan langsung tantangan dan potensi yang ada di lapangan. Kegiatan seperti ini akan terus dikembangkan di Program Studi Budidaya Perairan sebagai bagian dari upaya kami untuk mencetak generasi yang mampu menghadapi tantangan sektor perikanan dan kelautan,”ungkapnya.
“Ayo bergabung dengan Program Studi Budidaya Perairan Universitas Khairun, dan jadilah bagian dari perubahan yang menciptakan solusi berkelanjutan bagi sektor perikanan dan kelautan,”ajaknya. (Uku)