“Ternate Dapat Dipandang sebagai Contoh Keberhasilan Pembangunan Manusia di Wilayah Kepulauan”
Oleh : Muhamad Hartono
KOTA TERNATE, dapat dipandang sebagai contoh keberhasilan pembangunan manusia di wilayah kepulauan, tercermin dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2025 dengan 83 poin yang menempatkannya sebagai daerah dengan IPM tertinggi di Provinsi Maluku Utara dan satu-satunya yang masuk kategori “sangat tinggi”.
Baca Juga :
Prestasi ini bukan sekadar angka statistik, melainkan gambaran konkret tentang kualitas hidup masyarakat yang relatif lebih baik, lebih sehat, dan lebih berdaya dibandingkan daerah lain di sekitarnya. IPM yang tinggi menunjukkan bahwa pembangunan di Kota Ternate telah bergerak melampaui pemenuhan kebutuhan dasar semata, menuju penguatan kapasitas manusia sebagai subjek utama pembangunan.
Pada dimensi Kesehatan, capaian IPM yang tinggi mencerminkan keberhasilan Kota Ternate dalam memperluas akses layanan kesehatan dasar dan rujukan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Ketersediaan fasilitas kesehatan, pelayanan ibu dan anak, imunisasi, serta upaya pengendalian masalah gizi dan stunting menjadi faktor penting yang berkontribusi terhadap meningkatnya angka harapan hidup penduduk. Kondisi ini menunjukkan bahwa pembangunan kesehatan di Kota Ternate tidak hanya berorientasi pada pengobatan, tetapi juga pada pencegahan dan peningkatan kualitas hidup jangka panjang masyarakat.
Pada aspek Pendidikan, prestasi pembangunan manusia Kota Ternate tercermin dari semakin terbukanya akses masyarakat terhadap pendidikan formal dan nonformal. Rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah yang relatif lebih tinggi, itu menggambarkan bahwa anak-anak di Kota Ternate memiliki peluang yang lebih besar untuk menempuh pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi.
Dengan lingkungan perkotaan yang didukung oleh ketersediaan fasilitas sekolah, tenaga pendidik, serta akses informasi dan teknologi telah menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih kondusif. Pendidikan tidak hanya dipahami sebagai proses belajar di ruang kelas, tetapi juga sebagai sarana peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) agar lebih adaptif dan kompetitif.
Dimensi standar hidup layak turut menjadi pilar penting yang menjelaskan tingginya IPM Kota Ternate. Aktivitas ekonomi yang relatif dinamis, ditopang oleh sektor perdagangan, jasa, pariwisata, dan usaha mikro kecil, memberikan kontribusi terhadap peningkatan daya beli masyarakat. Kemampuan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan dasar, mengakses pendidikan, serta memperoleh pelayanan kesehatan menjadi indikator bahwa pembangunan ekonomi di Kota Ternate memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan warga. Stabilitas ekonomi perkotaan juga memperkuat ketahanan sosial, sehingga masyarakat lebih mampu menghadapi tekanan ekonomi dan perubahan kondisi eksternal.
Di balik capaian tersebut, prestasi IPM Kota Ternate tidak dapat dilepaskan dari kualitas tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang semakin membaik. Perencanaan pembangunan yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan, penganggaran yang relatif berpihak pada layanan dasar, serta kolaborasi lintas perangkat daerah dan pemangku kepentingan telah menjadi pondasi penting dalam menjaga konsistensi capaian pembangunan manusia. Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi program turut memastikan bahwa intervensi pembangunan lebih tepat sasaran dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, tingginya IPM Kota Ternate mencerminkan keberhasilan kolektif dalam membangun kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh dan berimbang.
Prestasi ini, menegaskan posisi Kota Ternate sebagai lokomotif pembangunan manusia di Provinsi Maluku Utara sekaligus menjadi rujukan bagi daerah lain dalam merancang kebijakan pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tantangan ke depan bukan hanya mempertahankan capaian tersebut, tetapi juga memastikan bahwa manfaat pembangunan manusia dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. (**)
