ads
ads
ads

TERNATE, TERBITMALUT.COM — Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman menyerahkan bantuan sosial berupa uang kepada 6 Kepala Keluarga (KK) korban kebakaran rumah di Kelurahan Bastiong Karance, Kecamatan Ternate Selatan, Minggu (26/5/2024).

Enam KK yang menerima bantuan diantaranya, Hamid Hi Sehe, Sukur Abdul Haji, Murad Djainudin, Hasbullah A Rahim, Zulfikar Munir dan Alm. Saleh Tihurua.

Bantuan yang diserahkan Wali Kota merupakan Bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Ternate dalam rangka merealisasikan program Ternate Peduli, kepada korban kebakaran di Kelurahan Bastiong Karance sebanyak 6 rumah sesuai dengan data asesmen Baznas Tanggap Bencana (BTB).

Hal itu, berdasarkan hasil asesmen team Baznas Tanggap Bencana (BTB) Baznas Kota Ternate, terdapat 3 rumah rusak berat dan 4 rumah rusak ringan dalam kebakaran tersebut.

Bantuan tersebut, bersumber dari Zakat Infaq dan Sedekah dengan nominal yang berbeda beda, tergantung pada hasil asesmen dari Baznas Tanggap Bencana. Dan nominal bantuan yang diberikan kepada 6 KK ada berkisar Rp.5 juta, ada yang Rp. 2.5 juta, ada yang Rp. 2 juta dan Rp. 1.5 juta

Penyerahan Bantuan itu, Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman didampingi para Komisioner Baznas Ternate, Kadinsos Kota Ternate Burhanuddin Abdul Kader, Kepala BPBD, Camat Ternate Selatan Anang Irianto, Lurah dan jajaran Forkompimcam Ternate Selatan.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman menyampaikan, kejadian kebakaran yang terjadi di beberapa hari yang lalu bersamaan itu, saya berada di luar daerah, untuk mengantar para jamaah calon haji.

Tentunya, saya juga memonitor betul dengan peristiwa tersebut, dan saya minta kepada dinas Kebakaran, BPBD dan Dinas Sosial, Camat, Lurah untuk betul-betul cepat tanggap.

“Dan itu tidak salah di hari Jumat (24/5/2024) lalu, tidak salah ada penyerahan bantuan sembako oleh Sekda yang mewakili saya. Dan hari ini, saya hadir secara langsung bersamaan dengan bantuan Baznas, dan alhamdulillah saya sendiri yang menyerahkan bantuan itu,”ujarnya.

Memang musibah ini, kata Tauhid, sesuatu di luar dugaan, karena saya ingat betul di tahun 2001 di saat saya mau berangkat ke Jakarta untuk mengambil S2, tiba-tiba rumah orang tua saya di Kampung Makassar terbakar.

“Saya juga mengalami hal yang sama, rintangan yang sama, seperti Ibu bapak mengalami hari ini. Sehingga, kita harus berdoa, semoga allah memberikan keluasan agar, bapak Ibu mendapatkan rezeki, agar bisa bersama-sama kita membangun rumah yang telah terbakar,”ungkap Tauhid, seraya menyampaikan duka mendalam atas peristiwa yang terjadi. (**)

Editor : Sukur

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *