ads
ads

TERNATE, TERBITMALUT.COM — Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman secara langsung memantau progres pekerjaan pembangunan hunian tetap (huntap) paska bencana banjir bandang Kelurahan Rua, Pulau Ternate, Kota Ternate yang dikerjakan oleh PT. Nindya Karya Rabu, (4/12/2024).

Foto Bersama Usai Meninjau Progres Pekerjaan Huntap di Kelurahan Jambula Rabu, (4/12/2024). Dok. Terbitmalut.com/Uku

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tauhid Soleman didampingi Kadis PUPR Kota Ternate, Rus’an M. Nur Taib, Kadisperkimtan Kota Ternate Tonny S. Pontoh, Camat Pulau Ternate, Roy Nasir dan Lurah Jambula. Dan dihadiri oleh pihak PT. Nindya Karya.

Huntap yang dibangun ini secara keseluruhan ada 49 unit rumah termasuk Masjid yang dibangun pemerintah di lahan seluas 2,6 hektare, di Kelurahan Jambula, Kecamatan Pulau Ternate.

Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman Saat Berada di Lokasi Huntap Kelurahan Jambula. (Dok. Terbitmalut.com/Uku)

Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman mengatakan, alhamdulillah hari ini saya secara langsung memantau progres pekerjaan pembangunan hunian tetap (huntap) di kelurahan Jambula.

“Dan sampai hari ini progres pekerjaan Huntap telah mencapai 80 persen. Dan itu progresnya berjalan dengan bagus, sehingga di tanggal 21 Desember sejumlah pekerjaan Huntap sudah rampung,”ujarnya saat diwawancarai Terbitmalut.com di lokasi.

Menurut Tauhid juga, setelah pekerjaan huntap ini selesai, maka pemerintah akan segera merelokasi warga yang terdampak banjir bandang Rua di tanggal 25 Agustus 2024 lalu.

“Jadi tidak hanya pekerjaan pembangunan rumah saja, akan tetapi ada faslitas sosial seperti Masjidi dan Sekolah yang disiapkan juga. Termasuk jalan dan saluran air,”ungkapnya.

Progres Pekerjaan Huntap di Kelurahan Jambula, Rabu (4/12/2024). Dok. Terbitmalut.com/Uku

Sementara Pantauan Terbitmalut.com di lokasi, terdapat sejumlah pekerjaan yang terus digenjot, diantaranya pembangunan jalan masuk, pekerjaan saluran air dan pamasangan kabel listrik di lokasi Huntap.

Tidak hanya itu, ada sejumlah rumah yang sudah mulai rampung dan ada juga belum semuanya rampung. Misalnya, ada yang belum di pasang atapnya, baru karangka atap menggunakan bajaringan, ada juga baru dibuat fandasi rumah. (Uku)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *