WEDA, TERBITMALUT.COM — Pj. Bupati Halmahera Tengah, Maluku Utara, Ikram M. Sangadji di dampingi Sekda Halteng Yanto M. Asri, para Staf Ahli dan Asisten serta Pimpinan OPD, hadiri panen perdana bebek peking pedagang, hasil produksi unit usaha di Desa Wairoro Indah, Kecamatan Weda Selatan. Kamis 13 Juli 2023.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Wairoro Indah, H. Baharuddin Pula dalam laporannya menyampaikan, bahwa anggaran yang digunakan pada usaha bebek peking itu bersumber dari dana desa (DD) tahun anggaran 2023 dengan total anggaran Rp. 172 juta.
“Dimana kelompok unit usaha ini terdiri dari 5 orang anggota, sehingga harapan kami kedepan, mungkin dengan adanya kelompok sukses ini bisa menjadi lebih, jadi 1 kelompok ini 1000 ekor, kalo 10 kelompok 10.000 ekor itu 45 hari satu kali panen,”kata Kades.
Untuk sementara ini, lanjutnya, satu kelompok dulu. Alhamdulillah itu sukses. Karena apa, saya lihat sedikit saja yang berpengalaman, apalagi kalo kita sudah pengalaman, ke depan akan lebih bagus lagi.
“Kelompok unit usaha ini didampingi oleh pemerintah desa dan BPD sebagai pengawas dalam pembinaan dana. Selain itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Kepala Dinas PMD dan Pak Uban serta kelompok yang telah bersusah payah membantu mengangkat ekonomi desa,”ucapnya.
Camat Weda Selatan, Bambang Wedharto juga menyampaikan, bahwa unit usaha Bebek Peking ini merupakan usaha yang cukup menjanjikan, mengingat karena permintaan untuk di Wairoro saja, belum panen sudah ada yang pesan.
“Pengusaha-pengusaha warung sudah ada yang pesan, ada yang 10 ekor ada yang 20 ekor, sudah pesan tapi karena ini belum kita panen perdana sehingga nanti di panen dulu baru di pesan,” ucapnya.
Dikatakannya, hasil panen perdana ini belum didistribusi keluar. Nanti insyaAllah kalau misalnya, berkembang dan ini bisa ditingkatkan kita bisa melayani bisa sampai ke Weda dan PT. IWIP.
Menurutnya, ada beberapa kendala yang juga dialami oleh kelompok usaha ini, yakni terkait pakan yang cukup mahal. Sehingga pakan bebek ini memang cukup mahal dan harus dibeli dari luar, satu karung saja Rp. 650 ribu per sak, dan itu harus dibeli dari Tobelo dan cukup jauh.
“Sedangkan kendala lainnya, belum ada mantri hewan sehingga ada beberapa penyakit yang kemudian tidak bisa kami atasi, baik itu bebek maupun usaha ternak yang lain,”ungkapnya.
Bambang menambahkan, kemarin, dari 500 ekor ada beberapa yang mati, kemudian SDM nya juga yang harus lebih ditingkatkan, terutama penangan penyakit hewan. Karena itu, kita butuh dukungan dari berbagai pihak utamanya obat dan pakan.
“Untuk panen ini 1000 ekor kemudian yang panen perdana 300 ekor lebih, dengan harga antara Rp. 90/100 ribu per ekor. Jadi, kalo 300 ekor lebih itu, Rp. 30 juta lebih dalam 40-45 hari,” jelasnya
Kalo ini ditingkatkan, bisa sampai 10.000 ekor, itu berarti uang yang berputar yang dikelola oleh kelompok dan masyarakat itu cukup luar biasa. Dan ini saya yakin dan percaya bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan di Halmahera Tengah yang sama-sama Pak Bupati lagi berusaha keras menurunkannya.
“Saya kira ini usaha kecil kami dalam upaya itu, barangkali kami butuh dukungan Pak Bupati dan Kadis PMD, kemudian terima kasih Pak Kadis luar biasa, insya Allah ini bermanfaat untuk masyarakat,”terangnya.
Sementara itu, Pj. Bupati Halteng, Ikram M. Sangadji meminta agar menambah jumlah kelompok usaha tersebut.
“Saya minta tambah satu kelompok lagi, tapi uangnya dari Pemda melalui Dinas Pertanian. Kan cuma Rp.172 juta tapi, saya mau desa yang kerja biar uang berputar disini,” kata PJ Bupati.
Melihat keterbatasan anggaran, lanjut Ikram, yang dimiliki oleh desa untuk mendukung usaha produktif masyarakat, maka terdapat beberapa desa yang mau ajukan revisi, review ADD nya.
“Kalau saya lihat progres di lapangan, mereka pikir, yang produktif – produktif kemudian untuk pengentasan kemiskinan dilakukan, karena kita tidak pernah mereview ADD itu baru satu kali, pertama untuk rumah layak huni,”terangnya.
Jadi, ada beberapa desa itu mau mengajukan, nanti tinggal kita sepakati saja. Kalau bisa di review, dari situ bisa, sehingga kita tambah satu, udah jadi tiga kelompok. Sehingga ketika produksi, produksinya banyak.
“Kalau mau, yang produktif-produktif seperti ini, harus belajar dulu, ke pak Uban atau pak Kades supaya jangan mati,”cetusnya.
Ikram juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Kades, Kelompok, Pak kadis PMD dan juga bapak/ibu yang ikut membantu. Kita selalu bersama-sama, agar apapun hasilnya kita lihat sama sama, dan apapun kekurangannya kita nikmati sama-sama.
“Kalau usahanya bagus alhamdulillah, kalau belum bagus mari kita perbaiki, tidak usah saling menyalahkan,”tambahnya.
IMS juga mengajak warga dan kelompok usaha untuk sama-sama merasakan kebaikan, dan sama-sama mempertanggung jawabkan kesalahan, dan sama-sama berpikir dan bekerja untuk mencapai tujuan bersama.
Maka bukan Bupati, bukan Sekda, bukan Staf Ahli, bukan Asisten, bukan Pimpinan OPD, bukan Camat, bukan Kades tapi berhasil dan tidaknya itu tergantung kepada masyarakat.
“Maju atau tidak, itu tergantung pada kita, jika ingin maju dan masyarakat mau berhasil pasti jadi. Tapi kalau maju harus bersama-sama dengan kami, supaya maju bersama, bukan mundur bersama,”pungkasnya. (**)
Penulis : Sukur
Editor : Redaksi