ads
ads
ads

TERNATE, TERBITMALUT.COM — Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara menggelar rapat rutin bersama dengan para pedagang Kuliner Rempah Belakang Jatiland Mall, bertempat di Kantor Bappelitbangda Kota Ternate, Kamis (16/10/2025).

Rapat tersebut dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, H. Rizal Marsaoly, didampingi Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, M. Saiful Arsyad, Plt. Kepala DLH Kota Ternate, Musli Mohamad.

Usai rapat, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, H. Rizal Marsaoly menyampaikan, substansi dari rapat ini adalah rapat rutin yang kita lakukan dalam satu bulan satu kali atau dua bulan sekali, melalui dinas teknis, yakni Disperindag untuk memeriksa lokasi-lokasi para pedagang, yang tidak hanya pada belakang jatiland Mall.

“Namun paling tidak lokasi pedagang yang ada di Pandara Kananga, Kota Baru atau Toboko-Mangga Dua. Sehingga, apa yang menjadi permasalahan di lapangan itu, Disperindag bisa mengetahui atau mengantisipasi,”ujarnya.

Menurut Rizal, dalam pertemuan ini, kita berencana besok Jumat, 17 Oktober pagi melakukan kerja bakti rutin bersama dengan Disperindag, DLH, Damkar dan para Pedagang.

“Yang disepakati di belakang Jatiland Mall itu akan dilakukan kerja bakti satu bulan dua kali kerja bakti di setiap hari Jumat. Jadi kerja bakti itu akan kita bersihkan perindustrian yang sudah ada minyak-minyak yang lengket. Sehingga, mengganggu estetika fungsi ruang Kota,”jelasnya.

Kita juga berharap kepada pedagang baik Kuliner atau gorengan agar menjaga Kawasan Pusat Kuliner itu seperti rumah mereka sendiri. Baik pada kebersihan lingkungan, ramah tama kepada pengunjung, itu yang menjadi perhatian kita juga.

Selain itu, kata Rizal, para pedagang juga meminta agar ditempatkan para keamanan seperti personil Satpol-PP di lokasi Pusat Kuliner Rempah. Karena, sudah kejadian di lapak para pedagang itu ada yang dibongkar, dan barang-barang juga ada yang hilang.

“Untuk itu, kita akan berkoordinasi dengan Satpol-PP untuk menempatkan mereka dalam berjaga-jaga. Kemudian, ada para penjual lain yang berjualan disitu juga yang memang mengganggu para pengunjung disitu. Karena, ada laporan dari saksi-saksi itu ada kejadian adu mulut dengan pengunjung. Maka kita juga meminta kepada Satpol, Dinas Sosial dan Badan Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) agar tidak ada lagi penjual lain yang berjualan hingga malam hari,”tegasnya.

Rizal juga meminta kepada Disperindag agar menghidupkan kembali kawasan kosong atau tidak dibangun Lapak itu, dengan cara kita menyediakan kursi dan meja bundar (bulat) untuk para pengunjung menempati atau duduk disitu.

“Kita juga akan memasang lampu atau penerangan yang sama, seperti yang sudah terpasang di kawasan itu,”terangnya.

Yang berikut, lanjut Rizal, terkait parkiran kendaraan. Sehingga, saya juga meminta kepada Disperindag agar berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mengatur parkiran kendaraan di kawasan itu.

Dan yang pastinya, kita akan merespon dan meindaklanjui semua usulan dari pedagang. Setelah, pemerintah kota perbaiki dari usulan pedagang. Maka para pedagang juga harus membayar retribusi dan jangan menunggak. .

“Sehingga hak dan kewajiban ini berjalan searah. Karena, kita penuhi permintaan mereka untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengunjung atau tamu yang datang. Jadi mereka jangan lupa membayar retribusi yang sudah diatur dalam ketentuan yang berlaku,”tegasnya. (**)

Editor : Uku

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *