WEDA, TERBITMALUT.COM — Kunjungan Kerja di Kecamatan Pulau Gebe, pada Jumat, (6/9/2024) kemarin, Pj Bupati Halteng, Bahri Sudirman diduga tidak netral dalam pilkada Halteng.
Pasalnya dalam sambutan Pj Kabupaten Halmahera Tengah ini, patut dipertanyakan, ada apa ?. Sehingga, dengan spontan menyampaikan bahwa jabatan Pj Bupati Halteng diduduki dua orang yang berbeda di hadapan masyarakat Pulau Gebe. Seolah-olah Pj Bupati diduga mempromosikan IMS di pilkada Halteng.
Apalagi, saat ini telah memasuki momentum pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak. Bakan para pasangan calon sudah mendaftar di KPU dan sudah mengikuti tahapan pemeriksaan kesehatan.
Di sisi lain, Aparatur Sipil Negara (ASN) dilarang ikut berpolitik praktis untuk mendukung Paslon. Hal ini juga bertentangan dengan UU netralitas ASN, bahwa pegawai ASN harus bersikap netral dalam Pemilu 2024 yang dijelaskan dengan terang dalam Pasal 2 UU No 5 Tahun 2014 yang berbunyi: “Setiap pegawai ASN harus patuh pada asas netralitas dengan tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan tertentu”.
Seharusnya, sebagai Pj Bupati Halmahera Tengah, Bahri Sudirman menyampaikan, himbauan kepada bawahannya agar tidak terlibat politik praktis. Terutama para kepala dinas dan Kepala Desa.
Mirisnya lagi, Bahri Sudirman dengan terang-terangan menyebutkan bahwa orang Gebe tidak berpikir sampai kesitu, kalau ketika IMS itu kao, maka ia yang menjadi Pj Bupati.
“Padahal dengan bahasa itu kan bapak ibu so bisa baca itu,”tuturnya.
Lebih lanjut, Bahri mengatakan, bahwa sudah ada hubungan emosional duluan. Sehingga tidak asing lagi bagi orang Gebe, bahwa keberadaan saya disini sebagai Pj Bupati. Bahkan sekalipun saya juga bukan sebagai pj Bupati sama tidak asing lagi.
Ini karena hubungan sudah dibangun, jadi bukan karena saya punya jabatan Bupati, ketika saya kadis capil juga sama, kepala BKD juga sama, sekda juga sama.
“Cuman, karena saya Bupati jadi dia lebih banyak sadiki. Jadi yang lebih banyak ni karena apa?. Ngoni mau saya sampaikan lagi,”tanya Bahri juga ke warga.
Bahri bilang, ini hal yang biasa, tetapi itu harus karena, ini momen yang harus bapak ibu manfaatkan selama 5-6 bulan. Dan apabila bapak ibu mampu mempertahankan hal yang pernah kita bicarakan lalu hingga 5-6 bulan ke depan.
“Maka 5 tahun ke depan hal yang sama akan saya lakukan, sekalipun dengan jabatan yang berbeda, tetapi kewenangan masih ada di Bahri Sudirman. Jika kewenangan ada pada saya, maka bapak ibu pasti nikmati, bukan hanya pada saya,”ungkapnya.
Terpisah, Ketua Partai Demokrat Halmahera Tengah, Wahab Abdullah menyoroti adanya dugaan misi politik yang dibawakan oleh Pj Bupati Halteng saat Kunker di Kecamatan Pulau Gebe.
“Apa yang dilakukan oleh Bahri sudah ada indikasi keberpihakan kepada kandidat. Seharusnya sebagai Pj Kepala Daerah harus netral dan jangan memanfaatkan jabatan itu sebagai media kemasan politik untuk kandidat tertentu,”ungkapnya.
Ia juga meminta kepada bawaslu agar lebih intens dan ketat melakukan pengawasan.
“Bawaslu harus intens lakukan pengawasan terhadap tahapan Pilkada Halmahera Tengah, terutama kepada ASN,”harapnya. (**)
Editor : Uku