TERNATE, TERBITMALUT.COM — Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Maluku Utara, Dr. Rizal Marsaoly memimpin rapat bersama Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Ternate dan sejumlah OPD Pengelolaan Pendapatan, yang dilangsungkan di Aula lantai III Kantor Wali Kota Ternate Kamis, (18/1/2024).
Rapat tersebut dihadiri Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Ternate Jufri Ali, Kepala Dinas Perhubungan Kota Ternate Mochtar Hasyim, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tonny S. Pontoh, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Muhlis S. Djumadil dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Hadi Hairuddin, Kepala DPMPTSP, Bahtiar Teng.
Usai pimpin Rapat, Sekda Kota Ternate, Rizal Marsaoly menyampaikan, rapat bersama OPD pengelola pendapatan daerah ini penting, karena ini awal tahun 2024. Sehingga tadi saya memberi semangat ke teman-teman OPD pengelola pendapatan.
“Karena, proyeksi telah ditetapkan, target telah dibuat di dalam APBD tahun anggaran 2024. Maka saya sampaikan apa saja bisa terjadi. Artinya bisa saja pendapatan melebihi dari target, yang ditargetkan di dalam APBD 2024,”ucap Rizal saat diwawancarai Kamis, (18/1/2024).
Menurut Rizal, rapat tadi juga lebih kepada identifikasi terhadap cara menetapkan pendapatan, dengan cara hitung dan menetapkan indikator pendapatan mereka seperti apa?.
Sehingga, jangan sampai target yang mereka tetapkan itu tidak bisa dicapai. Apalagi, target yang mereka tetapkan tidak sama dengan kondisi potensi pendapatan di lapangan.
“Makanya tadi saya merubah paradigma mereka untuk bisa mencapai target dari apa yang mereka tetapkan. Baik di Dishub, Disperindag, Kesehatan, Dinas Pertanian, DLH, Koperasi dan UMKM, Dinas Pariwisata, PUPR, DPMPTSP dan OPD Pendapatan lainnya,”jelasnya.
Dikatakan Rizal juga, setelah ia berada di jabatan Sekda, sekaligus ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) secara langsung ia bertanggung jawab dan berkepentingan atas APBD yang telah disusun.
“Karena APBD yang berkualitas, harus pendapatan daerah juga betul-betul berkualitas, sehingga apa yang kita ingin belanjakan harus selaras dengan kekuatan pendapatan daerah yang dicapai,”ungkapnya.
Rizal juga membeberkan potensi pendapatan di Kota Ternate, Ia pun mencontohkan di Dinas Kesehatan Kota Ternate yang memiliki insinerator atau pembakaran sampah, dan itu hanya satu-satunya di Maluku Utara, yang sekarang ditempatkan di TPA.
“Hanya saja, di khususkan limba medis, maka sesuai ketentuan seperti disampaikan Kadis DLH, harus memiliki tempat tersendiri. Hanya saja, secara operasional mereka belum bisa tetapkan nilai dari operasional atau standar retribusi. Karena, belum ada izin, dan izin itu harus ada Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL),”paparnya.
Untuk itu, lanjut Sekda, saya sudah ditekankan agar mereka (DLH dan Dinas Kesehatan) mencari solusi, sehingga tidak menutup kemungkinan ini dia berjalan, maka potensi PAD Dinas Kesehatan ini bisa meningkat.
“Karena di Maluku Utara hanya dimiliki Dinas Kesehatan Kota Ternate, sehingga ketika dilakukan pembakaran sampah medis, harus di bawah ke Ternate, maka hal ini menjadi potensi besar bagi PAD, hanya saja mereka belum mengelola dan memaksimalkan secara baik dan benar,”tutur Rizal.
Mantan Kepala Bappelitbangda Kota Ternate itu juga menyatakan, akan membentuk tim, sebelum masuk pada tahapan pembahasan di Musrenbang Kota, agar pagu indikatif sudah harus dibuat. Dan pagu indikatif itu akan berkorelasi dengan pendapatan riil yang dicapai.
“Sehingga tidak ada lagi defisit dan lain-lain, setelah BPKAD menghitung semua anggaran yang wajib seperti gaji, TPP yang wajib di setiap OPD lalu, ditambahkan dengan anggaran, kemudian dikalkulasikan untuk mengetahui total pagu indikatif yang dibawakan ke tahun 2025,”pungkasnya. (**)
Editor : Sukur