JAKARTA, TERBITMALUT.COM – Wali Kota Ternate, H. M. Tauhid Soleman resmi menyampaikan Rencana Aksi Kepala Daerah Tahun 2026–2029 dengan judul “Revitalisasi Pemberdayaan Masyarakat dan Potensi Asli Daerah (REMPAH),” sebagai rangkaian Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Angkatan II Tahun 2025 yang diselenggarakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri, Selasa (18/11/2025).

Dalam pemaparannya, Tauhid menyampaikan, bahwa REMPAH merupakan kerangka transformasi pembangunan Kota Ternate yang itu disusun untuk menjawab tantangan global, dinamika geopolitik di kawasan Indo-Pasifik, digitalisasi, serta kebutuhan penguatan SDM dan ekonomi lokal berbasis potensi kepulauan.

Karena, rencana aksi Kepala Daerah 2026–2029 ini, diterjemahkan ke dalam tiga tema besar, seperti Inovasi Pelayanan Publik, Ketahanan Sosial Ekonomi, dan Smart City.

“Ketiga tema itu dijabarkan ke dalam delapan subtema yang difokuskan pada intervensi strategis, melibatkan sembilan perangkat daerah pelaksana, dengan total nilai program sebesar Rp. 99,76 miliar,”terangnya.

Kata Tauhid, perumusan ‘REMPAH’ berangkat dari sejumlah isu strategis pembangunan daerah, Analisis pembangunan juga diperkuat dengan pemetaan SWOT, yang menunjukkan bahwa Ternate memiliki kekuatan berupa kinerja pembangunan yang baik dan potensi SDA. Namun, juga menghadapi tantangan berupa keterbatasan fiskal, risiko bencana, dan tekanan perubahan iklim.

“Sehingga program unggulan yang diperkenalkan dalam Rencana Aksi, ini meliputi Musrenbang Komunitas (Ternate Youth Planner), Ternate i-PAD, MITRA Keuangan, Pemberdayaan Disabilitas, OMAMA (Ojek Makanan Mama), Agrowisata Loto, Pendidikan Vokasi, Pengelolaan Geopark Ternate, dan Penerangan Jalan Umum,”jelasnya.

Wali Kota dua periode itu menegaskan bahwa seluruh program yang dirancang itu untuk memperkuat posisi Ternate sebagai kota yang mandiri, dan berkelanjutan.

“Sekaligus mendorong kebangkitan ekonomi berbasis potensi asli daerah mulai dari kelautan, pariwisata, ekonomi kreatif, hingga warisan sejarah Kota Rempah dunia,”tegasnya.

Saat menutup pemaparannya, Wali Kota mengatakan, keberhasilan rencana aksi ‘REMPAH’ bergantung pada sinergitas lintas lembaga, partisipasi masyarakat, dan penguatan tata kelola birokrasi yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Tidak hanya rencana Aksinya saja, yang merupakan kumpulan program. Akan tetapi peta jalan transformasi untuk mewujudkan Ternate Mandiri dan Berkeadilan itu harus dipertegas dan dijalankan,”pungkasnya. (UKU)

Editor : TM

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *