ads

MALUT, TERBITMALUT.COM — Luas Panen dan Produksi Padi di Provinsi Maluku Utara 2024 pada bulan Januari hingga September 2024 dengan luas panen padi sebesar 8.418 hektar dengan produksi padi diperkirakan sekitar 27.408 ton gabah kering giling (GKG). Sehingga, jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada Januari-September 2024 diperkirakan sebesar 15.337 ton.

Hanya saja, data tersebut baru bersifat sementara yang dihitung oleh BPS Maluku Utara, mulai pada bulan Januari sampai pada September 2024. Artinya yang dihitung dari triwulan pertama hingga triwulan ketiga. Sementara triwulan 4 (Oktober-November-Desember) belum dihitung.

Plt. Kepala BPS Provinsi Maluku Utara, Ir. Nurhidayat Maskat menyampaikan, luas panen padi pada Januari-September 2024 sekitar 8.418 hektar, mengalami kenaikan sebanyak 1.261 hektare atau 17,62 persen dibandingkan luas panen padi di Januari-September 2023 yang sebesar 7.157 hektare.

Karena, produksi padi pada Januari-September 2024 diperkirakan sebesar 27.408 ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 2.358 ton GKG atau 9,41 persen dibandingkan produksi padi di Januari-September 2023 yang sebesar 25.050 ton GKG.

“Produksi beras pada Januari-September 2024 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 15.337 ton, mengalami kenaikan sebanyak 1.319 ton atau 9,41 persen dibandingkan produksi beras di Januari-September 2023 yang sebesar 14.018 ton,”ungkapnya.

Menurutnya, tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari-September 2024 adalah Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Utara, dan Kabupaten Pulau Morotai dan Halmahera Tengah.

“Sementara, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kabupaten Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Kabupaten Halmahera Barat. Selain itu, di Kabupaten Pulau Taliabu, Kota Ternate, dan Kota Tidore Kepulauan tidak terdapat produksi padi,”jelasnya.

Nurhidayat menambahkan, kenaikan produksi padi yang cukup besar pada Januari-September 2024 terjadi di Kabupaten Halmahera Utara dan Kabupaten Pulau Morotai.

“Di sisi lain, terdapat Kabupaten yang mengalami penurunan produksi padi pada Januari-September 2024 jika dibandingkan dengan Januari-September 2023, yakni Kabupaten Halmahera Timur dan Kabupaten Halmahera Selatan,”pungkasnya. (**)

Editor : Uku

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *