ads
ads
ads

TERNATE, TERBITMALUT.COM — Program Studi Magister Ilmu Kelautan (IK) Pascasarjana, Universitas Khairun (Unkhair) menyelenggarakan dialog interaktif dalam program Pro Kelautan Potensi dan Tantangan Sumber Daya Laut Maluku Utara, bekerja sama dengan RRI Ternate.

Diakusi ini mengusung tema “Pengelolaan Perikanan dan Kelautan Secara Terpadu dan Berkelanjutan di Maluku Utara,” yang berlangsung di Studio Pro 1 RRI Ternate Sabtu, (11/1/2025) malam.

Diskusi ini juga menghadirkan dua narasumber utama, yakni Dr. Kusdi H. Iksan, pakar Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) dan Dr. Darmiyati Muksin, ahli Kebijakan Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan yang dipandu oleh Dr. Ir. Tamrin Ali Ibrahim sebagai moderator.

Diskusi tersebut berlangsung secara dinamis, dengan membahas tantangan dan solusi strategis untuk mendukung keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Maluku Utara.

Dr. Kusdi H. Iksan, pakar Manajemen Sumberdaya Perairan.

Di kesempatan itu, Dr. Kusdi H. Iksan meyampaikan bahwa Maluku Utara merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 714, 715, 716 dan 717, dengan kekayaan laut berupa ikan pelagis seperti cakalang, tuna, dan tongkol. Selain itu, budidaya rumput laut, udang, dan ikan air laut dan tawar serta payau juga terus berkembang pesat.

“Namun, tantangan serius yang dihadapi, termasuk Overfishing, Penangkapan ikan yang tidak terkendali mengancam stok ikan di perairan. Kerusakan Habitat Laut, Terumbu karang, mangrove, dan padang lamun mengalami degradasi akibat aktivitas manusia,”ujarnya kepada Terbitmalut.com.

Kemudian, Perikanan Ilegal (IUU Fishing) Praktik penangkapan ilegal masih begitu marak akibat lemahnya pengawasan yang dilakukan. Tidak hanya pada illegal fishing, namun perubahan Iklim juga mempengaruhi pola migrasi ikan dan hasil tangkapan nelayan berkurang.

“Jika pengelolaan yang hanya pada sektoral, tidak akan cukup untuk mengatasi masalah ini. Maka harus dibutuhkan pendekatan terpadu yang melibatkan seluruh pihak terkait,”ungkapnya.

Dr. Darmiyati Muksin, Ahli Kebijakan Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan.

Sementara, Dr. Darmiyati Muksin dalam pandangannya mengenai Strategi Menuju Pengelolaan Terpadu dan Berkelanjutan mengatakan, harus ada langkah strategis berbasis ekosistem untuk mewujudkan keberlanjutan.

Strategi utama kata Darmiyati, adalah Penguatan Ekologi dan Konservasi Rehabilitasi habitat laut, seperti mangrove dan terumbu karang, untuk mendukung regenerasi stok ikan. Dan Penerapan zonasi kawasan konservasi laut berbasis ekosistem.

“Sehingga Pengembangan Perikanan Berkelanjutan harus ada upaya Promosi budidaya ramah lingkungan Diversifikasi usaha nelayan, termasuk pengolahan hasil laut dan pariwisata berbasis ekosistem,”katanya.

Menurut dia, ada Peningkatan Teknologi dan Pengawasan Digitalisasi pengelolaan perikanan melalui teknologi satelit dan aplikasi pemantauan. Maka dengan penggunaan blockchain dalam rantai pasok untuk bisa memastikan keberlanjutan pengelolaan sumberdaya perikanan.

Ia menambahkan bahwa pemberdayaan Nelayan dan pembudidaya, Pelatihan teknik penangkapan dan budidaya ramah lingkungan dan pengelolaan perikanan berbasis masyarakat harus memperluas akses nelayan terhadap pembiayaan mikro, dan itu harus dilakukan dan didukung oleh pemerintah.

Sehingga, kolaborasi Multipihak dalam membangun kerja sama antara pemerintah, akademisi, masyarakat, dan sektor swasta untuk menyusun kebijakan terpadu.

“Dengan pendekatan berbasis masyarakat dan integrasi lintas sektor, Maluku Utara memiliki peluang besar untuk menjadi model pembangunan kelautan yang berkelanjutan di Indonesia,”ungkapnya.

“Kolaborasi multipihak diperlukan untuk menghadapi tantangan kompleks seperti perubahan iklim dan perikanan ilegal,”tambahnya.

Perlu diketahui, Dialog interaktif ini merupakan bagian dari inisiatif Program Studi Magister Ilmu Kelautan Pascasarjana Universitas Khairun melalui program Pro Kelautan untuk mendorong kesadaran dan aksi nyata dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut di Maluku Utara.

Dengan adanya diskusi ini, diharapkan tercipta sinergi antar sektor untuk mewujudkan laut yang lestari dan mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir.

Kegiatan rutin ini akan dilanjutkan pada sesi selanjutnya, yang akan menghadirkan beragam narasumber, Pro Kelautan akan dilaksanakan 2 kali dalam sebulan yang di support media Terbitmalut.com dan Platfrom Media Sosial Sigaro.id (Uku)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *