![](https://www.terbitmalut.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20241112-WA0087-e1731416954244-750x429-1.jpg)
TERNATE, TERBITMALUT.COM — Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman secara langsung launching dan melakukan penandatanganan prasasti, sekaligus Memorandum of Understanding (MoU) kampung moderasi beragama Kelurahan Tubo, di Kecamatan Ternate Utara Selasa, (10/10/2023).
Turut hadir dalam launching tersebut yakni Wali Kota Ternate, M.Tauhid Soleman, Kepala Kantor Kemenag Kota Ternate, H. Amir Tomagola, Danramil 01 Kota Ternate, mewakili Polsek Ternate Utara, Camat Ternate Utara, Marus Ishak, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ternate Utara, Ilham dan para Lurah se-Kecamatan Ternate Utara.
Kepala Kantor Kemenag Kota Ternate, H. Amir Tomagola, dalam sambutannya mengatakan, kampung moderasi di Kecamatan Ternate Utara merupakan ciri khas tersendiri lantaran berbasis “Adat Se Atorang,” dan hal itu yang menjadi keunikan.
“Saya pernah menuliskan terkait dengan Bubato Se Rasai yaitu membangun moderasi beragama dari hati, dan tulisan yang ke 2 yakni meracik moderasi beragama di bumi rempah perspektif etika sosial dan kemudian hal tersebut lolos di jurnal,”katanya.
Kata Amir, ada hal yang sangat menarik jika kita berbicara tentang “Adat Se Atorang” atau Moderasi Beragama,” di Kecamatan Ternate Utara dan para leluhur kita di Maluku Utara (Malut) khususnya di Kota Ternate tidak pernah mengenyam pendidikan, tidak sama seperti anak cucu yang sekarang ini.
Dikatakannya, walau pun tidak mengenyam pendidikan namun para leluhur kita telah mampu menanamkan sebuah nilai dan menanamkan filosofi yang mengikat para masyarakat pada saat itu.
“Memang di zaman tersebut ada moderasi yang tidak dirasakan namun dari filosofi itu sangat meluas dan dimana ada umat Islam di situ ada umat kristen, begitu pun sebaliknya,”ucapnya.
Amir menyebutkan, dalam kearifan lokal yang di tanamkan oleh Kesultanan Ternate dan itu sangat dikenal yang salah satunya adalah Bubato Se Rasai, dan itu sudah dipererat sampai ke pelosok Malut.
“Sehingga itu marilah kita bersama-sama untuk membangun kampung moderasi beragama di Kelurahan Tubo, bahkan soal itu akan tetap dikoordinasikan dengan perangkat adat,”tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, mengatakan Indonesia adalah negara yang kaya dengan keberagaman, suku, budaya, bahasa dan agama serta lainnya.
“Bahwa laboratorium keberagaman dunia itu ada di Negara Indonesia lantaran suku, budaya, agama dan lainya sangat banyak, itulah salah satu dari laboratorium keberagaman dunia,”ungkapnya.
Meski begitu, lanjut Tauhid, sebelumnya kita sudah pernah diuji dengan hal-hal keberagaman dan olehnya itu, kampung moderasi beragama merupakan langkah yang tepat sebagai ruang dialog dan toleransi antar beragama.
Menurutnya, nilai dan kata kunci dari kampung moderasi beragama sebagai wujud komitmen menjaga kesatuan dan persatuan dan ini bukan sebuah istilah namun merupakan kebiasaan yang sudah dilakukan.
“Jika kita membagi tipologi masyarakat maka terbagi Dua, ada di Utara dan Selatan yang masih berbasis Adat Se Atorang dan ini adalah suatu cerminan keberagaman yang perlu dijaga,”terangnya
Olehnya itu, Tauhid menambahkan, kampung beragama adalah kota inklusif di Ternate dan hal tersebut tidak dilihat dari perbedaan sosial maupun lainnya, bahkan inklusi juga dipahami memberikan ruang kepada kaum disabilitas bahkan ini juga sebagai kota yang memberikan keadilan.
“Sehingga Kelurahan Tubo didaulat sebagai kampung beragama, ini merupakan contoh yang nyata komitmen kita bersama untuk memperkokoh persaudaraan dan saling menghargai antara satu dengan lainnya,”pungkasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Camat Ternate Utara, Marus Ishak, bahwa pihaknya sangat mendukung penuh kampung moderasi beragama sudah dilaunching oleh Walikota Ternate bahwa itu merupakan hasil koordinasi kami bersama Kantor Urusan Beragama (KUA) dan instansi terkait lainnya.
“Pasca launching penandatanganan prasasti dan MoU akan dilakukan rapat bersama pengurus membahas terkait program-program untuk kedepannya,”katanya usai launching.
Camat juga berharap, “semoga ini disosialisasikan secara menerus ke masyarakat sehingga bisa menjadi contoh bahwa perlu adanya toleransi antar sesama” ucapnya. (**)
Penulis : Sukur